Blog post

Apa saja Bentuk “Kemerdekaan” dalam Bekerja?

15/08/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Faris Yudza Ghifari
(Klik untuk melihat Profil Klob)

Saat ini, dunia bertransformasi besar-besaran akibat pandemi COVID-19. Disrupsi akibat pandemi merambat ke berbagai aspek, termasuk pekerjaan.

Dulu, pandangan lumrah orang-orang adalah seseorang dianggap bekerja jika ia pergi ke kantor setiap pagi dan pulang dari kantor saat sore/malam hari.

Sekarang, orang-orang bahkan tidak perlu keluar rumah untuk mendapatkan banyak uang karena banyak sekali pekerjaan yang bisa dilakukan secara online seperti menulis, desain, programming, dll.

Meski begitu, ada rasa kemerdekaan yang direbut saat bekerja. Bekerja memang perlu untuk menyambung hidup, mendapatkan penghasilan, dan aktualisasi diri. Lalu, apa saja bentuk kemerdekaan saat bekerja?

1. Tidak Berpikir soal Pekerjaan saat Jam Kerja sudah Usai

Gambar  1. Kemerdekaan dalam Bekerja Itu Tidak Memikirkan Pekerjaan setelah Lewat Jam Kerja 

Bersikap profesional adalah suatu kewajiban bagi seseorang yang sudah dikontrak untuk melakukan pekerjaan tertentu, termasuk jam kerja yang sudah tertera di kontrak yang sudah ditandatangani.

Banyak sekali orang-orang yang masih terus berpikir soal pekerjaan di luar jam kerja karena berbagai hal. Bisa karena klien mendadak minta diselesaikan masalahnya, membuat suatu kesalahan sepele/fatal, atasan marah-marah, teman kerja yang menyebalkan, dll.

Salah satu bentuk kemerdekaan dalam bekerja adalah tidak memikirkan pekerjaan di luar jam kerja.

Saat jam kerja sudah selesai, orang yang merdeka dalam bekerja akan berpikir untuk pulang, bercengkrama kembali dengan keluarga atau teman-temannya, bahkan main game untuk refresh otak setelah bekerja seharian.

Ingat bahwa kamu tidak akan bekerja selamanya dan ada kehidupan di luar pekerjaan. Waktu itu mahal karena tidak bisa kembali lagi dan hanya bergerak maju.

2. Kesehatan Mental Terjaga

Gambar  2. Kesehatan Mental sama Pentingnya dengan Kesehatan Fisik

Pernah mendapatkan gaslighting dari atasan? Workload yang tidak masuk akal? Mendapatkan surat peringatan karena ditusuk teman kerja dari belakang? Pemotongan gaji secara sepihak? Ditanya soal kerjaan saat cuti?

Semua hal di atas pasti berpengaruh kepada kesehatan mentalmu dan caramu memandang dunia kerja. Parahnya, jika hal itu berpengaruh ke kesehatan mentalmu, ada berbagai gejala yang bisa muncul seperti serangan panik, gangguan kecemasan, trauma saat membuka media sosial seperti whatsapp, dll.

Orang yang merdeka dalam pekerjaannya pasti kesehatan mentalnya terjaga karena ia tumbuh di lingkungan kerja yang baik.

Lingkungan kerja yang baik bukan berarti tidak ada tekanan, tetapi tempat kerjanya adalah dambaan semua orang seperti gaji yang sesuai workload, atasan yang memberi apresiasi, dan politik kantor yang tidak terlalu buruk.

Jika finansial mencukupi, orang yang merdeka dalam pekerjaannya akan memutuskan untuk resign dari tempat yang “beracun” untuk kesehatan mentalnya.

Ingat bahwa kalau kamu merasa haus, bukan berarti kamu harus meminum racun, kan?

3. Bisa Mengaktualisasi Diri dan Berkembang

Gambar  3. Aktualisasi Diri adalah Bentuk Kemerdekaan dalam Bekerja

Kemerdekaan dalam bekerja itu berarti kamu bisa mengaktualisasi dirimu dan mengembangkan kemampuanmu di lingkungan kerja.

Diberi tantangan baru dengan gaji sesuai adalah kondisi ideal yang diinginkan oleh semua orang, bisa dibilang, itulah kemerdekaan dalam bekerja yang hakiki.

Bayangkan kamu hanya stuck disitu-situ saja dan tidak ada perkembangan. Rasanya membosankan, bukan?

4. Bebas Memberi Kritik tanpa harus Takut akan Intimidasi

Gambar  4. Kritik dan Feedback Itu Penting untuk Berkembang

“Pujian adalah racun” mungkin adalah frasa yang tepat untuk orang yang ingin benar-benar berkembang.

Kritik konstruktif diperlukan agar seseorang, kelompok, bahkan negara bisa maju. Jadi, tidak bisa semua dibilang bagus. Tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Terkadang, mungkin kamu takut untuk memberikan kritik ke atasan, teman kerja, hingga perusahaan tempatmu bekerja.

Nah, salah satu bentuk kemerdekaan dalam bekerja adalah kamu bisa memberi kritik tanpa harus takut mengalami doksing, mendapatkan surat peringatan, hingga pemecatan.

Tapi, ingat selalu 5W+1H sebelum memberikan kritik, sehalus apa pun kritiknya. Contohnya, kamu langsung memberi kritik tentang performa terhadap orang yang baru saja gugur dalam turnamen. Apa tidak menimbulkan konflik karena momennya tidak tepat?

Apa Kamu sudah Mengalami Kemerdekaan dalam Bekerja?

Gambar  5. Ayo Raih Kemerdekaan dalam Bekerja

Dari penjelasan bentuk kemerdekaan dalam bekerja, apakah kamu sudah mendapatkannya?

Tidak ada yang ideal di dunia ini. Terkadang, kamu harus paham realita di lapangan. 

Jika hampir semua bentuk kemerdekaan dalam bekerja yang sudah disebutkan di atas sudah kamu alami, jangan lupa untuk mempertahankannya ya!

Berikan Komentar

Your email address will not be published.