Blog post

Tips dan Tricks Jadi Perusahaan Inklusi Ala PT Pegadaian (Persero)

05/08/2022Kontributor Blog by Klob

Link artikel asli

Perusahaan Inklusi adalah perusahaan yang mengakomodir dan merangkul keberagaman karyawannya sehingga mereka dapat berkontribusi secara penuh dan tanpa diskriminasi, serta mencapai pengalaman yang positif dalam pekerjaan. Salah satu contoh perusahaan inklusi di lingkungan pemerintah adalah PT Pegadaian (Persero). PT Pegadaian (Persero) merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi para penyandang Disabilitas. Apa saja tips dan tricks menjadi perusahaan inklusi ala PT Pegadaian (Persero)?

1. Keterbukaan diri perusahaan

Sebelum menerima karyawan Disabilitas, perusahaan inklusi harus memberikan sosialisasi kesadaran tentang Disabilitas di lingkungan kerja. Selain itu keterbukaan dalam memberikan informasi proses perekrutan dan penerimaan karyawan Disabilitasn juga harus diperhatikan. Sehingga perusahaan dapat mempekerjakan karyawan Disabilitas sesuai dengan kebijakan yang di buat. Dikutip dari kegiatan “Disabilitas Muda untuk Indonesia Inklusi”, 24 Oktober 2020. PT Pegadaian (Persero) melalui Bapak Sutrisno Head of Division Operation Human Capital menyampaikan bahwa sejak tahun 2019, PT Pegadaian (Persero) sudah merekrut 15 karyawan Disabilitas dengan tujuan memberikan kesempatan yang sama sesuai dengan kebijakan dalam UU No.8 tahun 2016. Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa setiap pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD wajib mempekerjakan paling sedikit 2% Penyandang Disabilitas dari jumlah pegawai dan perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1% Penyandang Disabilitas dari jumlah pegawai.

2. Mempersiapkan infrastruktur yang mendukung

Infrastruktur merupakan fasilitas penting yang harus dipersiapkan oleh perusahaan untuk menerima karyawan Disabilitas. Setelah membuka lapangan pekerjaan untuk Disabilitas, PT Pegadaian (Persero) menyiapkan fasilitas yang nyaman dan aman untuk digunakan oleh karyawan Disabilitas selama bekerja. Seperti yang sudah dijelaskan oleh ibu Mutia, salah satu karyawan Disabilitas PT Pegadaian (Persero) dalam event “Disabilitas Muda untuk Indonesia Inklusi”, 24 Oktober 2020.

3. Melakukan proses seleksi asesmen

Proses seleksi asesmen merupakan proses seleksi/pemilihan karyawan Disabilitas dengan mengumpulkan, menganalisa, dan menginterpretasi data dalam perekrutan karyawan Disabilitas sebelum diterima oleh perusahaan inklusi melalui wawancara kerja. Dalam proses seleksi asesmen, perusahaan akan mengetahui dan menyesuaikan latar belakang pendidikan dan kemampuan Disabilitas dengan posisi yang sudah disediakan oleh perusahaan, sehingga konsisten terhadap penerimaan karyawan Disabilitas.

4. Adanya dukungan dari karyawan Nondisabilitas

Adanya dukungan dari karyawan Nondisabilitas terhadap karyawan Disabilitas dalam memberikan perlakuan yang sama merupakan bagian dari perusahaan inklusi, sehingga karyawan Disabilitas merasa percaya diri dan senang diterima oleh semua karyawan di lingkungan kerjanya. Pengalaman yang positif di lingkungan kerja yang dirasakan oleh karyawan Disabilitas sangat berpengaruh bagi kemajuan perusahaan.

5. Menciptakan budaya yang inklusi

Budaya yang inklusi adalah budaya yang merangkul dan menghargai berbagai perbedaan dari karyawan di perusahaan. Berbagai perbedaan yang ada di perusahaan bukanlah tantangan melainkan kekuatan untuk mengembangkan perusahaan menjadi perusahaan yang inklusi. Budaya yang inklusi menciptakan lingkungan kerja yang ramah, harmonis, toleransi dan menjadi inovasi yang baru bagi perusahaan. Terciptanya budaya yang inklusi mampu mencegah adanya diskriminasi terhadap para karyawan Disabilitas di lingkungan kerjanya. (RYR/NNK)

Berikan Komentar

Your email address will not be published.