Blog post

4 Masalah Umum yang Dihadapi oleh First Jobbers 

04/08/2022Nadine K

Hi Klobbers!

Apakah kamu bagian dari kelompok anak muda yang baru akan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya? Jangan khawatir, kita semua pasti merasa sedikit cemas atau gugup saat memulai tahap hidup baru. Ingatlah bahwa kamu tidak sendiri dan banyak first-jobber menghadapi masalah yang serupa ketika memulai pekerjaan kantor pertama. Jadi untuk meredakan ketegangan, mari kita mendahului masalah-masalah ini dan belajar bagaimana mengelolanya! Berikut adalah daftar masalah umum yang dihadapi fresh graduate dalam pekerjaan pertama mereka. 

Merasa Underpaid

Banyak lulusan universitas bermimpi-mimpi mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi langsung dari selesainya wisuda, tetapi itu bukanlah realitanya bagi kebanyakan pencari kerja. Sebagai lulusan baru, bahkan dengan pengalaman magang, sukarela, atau kewirausahaan, sebagian besar perusahaan akan menganggap kamu sebagai tidak berpengalaman. Tentu saja ada pengecualian untuk aturan tersebut, tetapi kecuali kamu adalah seorang jenius teknologi atau anak-anak konglomerat, sebagian besar pekerja muda harus puas dengan gaji pertama.

Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan membuktikan nilai kamu kepada atasan dan terus memenuhi target. Selain itu, kamu dapat menemukan cara untuk meningkatkan keterampilan sehingga membuat diri kamu lebih berharga bagi perusahaan. Jika uang masih menjadi masalah, kamu dapat mencari kerja sampingan atau kerja lepas untuk menambah aliran pendapatan. Ingatlah bahwa kamu diperbolehkan untuk meminta kenaikan gaji setelah jangka waktu tertentu dan setelah beberapa hasil nyata. 

Beratnya Beban Kerja

Meskipun beban kerja kamu dari universitas mungkin sudah cukup berat,pekerjaan dari tempat kerja kamu bisa terasa lebih menekan. Sementara pekerjaan sekolah kamu sebagian besar hanya mempengaruhi nilai kamu sendiri, pekerjaan profesional kamu akan mempengaruhi orang-orang di sekitarmu dan bisnisnya secara keseluruhan. Ditambah  juga culture shock dengan budaya dan proses kerja yang sebelumnya tidak kamu kenal, ada banyak hal yang harus kamu belajar untuk menyesuaikan diri.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan banyak bertanya dan rajin mencatat informasi baru. Para rekan kerjamu mengerti bahwa sebagai karyawan baru kamu memerlukan bantuan sesekali. Kamu juga dapat menyimpan jurnal atau jadwal untuk tugas-tugasmu serta contact people penting. Dengan cara ini semua pekerjaan kamu akan terorganisir dan lebih gampang untuk diselesaikan.

Work-life Balance

Setelah bertahun-tahun mengalami kebebasan masa-masa universitas, bisa akan terasa berat untuk masuk ke rutinitas kerja tetap, terutama jika kamu berhasil mendapatkan pekerjaan kantoran. Sebagian besar teman-teman kamu akan menghadapi hal yang sama sehingga mengurangi waktu yang baiasanya kamu habiskan dengan lingkaran sosial kamu. Karena lebih banyak waktu kamu akan diambil oleh pekerjaan serta perjalanan diantara rumah dan tempat kerja, munculah kesadaran yang luar biasa bahwa waktu kamu tidak lagi sepenuhnya milikmu. Banyak pekerja pertama menganggap ini sebagai konsep yang sulit diterima. 

Solusi yang baik adalah dengan mempersiapkan jadwal dan mengatur waktu kamu dengan lebih baik di jam-jam kerja. Ini dapat membantu kamu menghindari lembur dan kehilangan lebih banyak kehidupan sosial kamu untuk bekerja. Pastikan juga untuk menetapkan batasan yang jelas dan sehat antara hidup kerja dan hidup personal. Jangan lupa juga untuk memanfaatkan hari libur kamu dengan baik, jika sudah tersedia. 

Bersosialisasi di Tempat Kerja

Masuk ke lingkungan baru sebagai orang baru pasti kurang nyaman. Apalagi jika masuk sebagai karyawan paling junior. Dimana sekolah dan universitas adalah lingkungan sosial dan akademik dengan orang-orang seusia kamu, kantor terkadang terasa sangat profesional dengan orang-orang dari berbagai usia dan senioritas. Sebagai seseorang yang tidak memiliki pengalaman di lingkungan kantor, ini mungkin sulit untuk dinavigasi.

Cara yang baik untuk menangani sosialisasi di lingkungan kantor adalah dengan memperkenalkan diri kamu kepada banyak orang dan juga sekali lagi, banyak bertanya. Sebagai karyawan baru, biasanya rekan kerjamu lebih terbuka untuk membantumu. Setelah interaksi awal ini dan mengenal orang-orang di sekitar kamu, percakapan bisa mengalir lebih mudah antara kamu dan rekan-rekan kerja. 

Apakah kamu memiliki kecemasan terkait pekerjaan sebagai profesional muda? Jangan khawatir, waktu dan pengalaman adalah guru terbaik dan sedikit demi sedikit semua ketakutan ini pasti akan lenyap. Semoga sukses dalam perjalanan kamu menuju kesuksesan, Klobbers!

sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.