Blog post

Berkarir Sebagai Content Creator di Indonesia

18/07/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Anisa Suci Lestari
(Klik untuk melihat Profil Klob)

Mengacu pada laporan Hootsuite (We are Social) per Februari 2022, setiap orang di Indonesia menggunakan internet dengan waktu rata-rata selama 8 jam 36 menit per hari, dan menggunakan media sosial selama 3 jam 17 menit.  Beberapa alasan utama pengguna internet di Indonesia yaitu mencari informasi, mencari ide baru dan inspirasi, berkomunikasi dengan teman dan keluarga, mengisi waktu luang, serta mengikuti berita dan acara terkini.

Hal tersebut membuka peluang bagi content creator di Indonesia untuk terus berkarya. Kemudian peluang apa saja yang akan di dapatkan sebagai content creator di Indonesia?

Content Creator di Indonesia

Dengan kreativitas yang dituangkan oleh content creator, pada tahun 2021, Forbes Indonesia mengumumkan daftar Digital Content Creators yang menyoroti creators’ dalam membuat konten positif di media sosial beberapa diantaranya Atta Halilintar, Bintang Emon, David Brendi(gadgetin), Jess No Limit, KUY Entertainment, Raditya Dika, dan Tasya Farasya. Diantara creators tersebut, Tasya Farasya menjadi satu-satunya perempuan, hal tersebut sebagai bukti Women Empowerment dan Media Sosial.

Untuk meraih feedback yang positif, terdapat 300 karyawan dibalik konten yang dibuat Atta Halilintar dalam membantu produksi setiap karyanya. Selain Atta, RANS Entertainment juga memiliki 200-300 karyawan dalam menjalankan perusahaan yang bergerak di industri hiburan. Hal ini membuktikan bahwa industri digital mendorong pertumbuhan pekerjaan dalam membuka lapangan pekerjaan baru.

Sejalan dengan itu, gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengungkapkan bahwa Revolusi 4.0 akan menghilangkan sekitar 80 juta lapangan pekerjaan konvensional sekaligus melahirkan 120 juta lapangan kerja baru. Menurutnya pejabat dan dinas membutuhkan content creator untuk membuat video aktivitas kegiatan pemerintah. Peluang ini membuat Pemprov Jabar melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan kurikulum khusus untuk digunakan di berbagai SMK dan lembaga Pendidikan formal lain.

Platform yang digunakan Content Creator

Mengutip dari CNBC Indonesia, Populix menerbitkan survei pada 10 Juni 2022, dimana sebanyak 94% menggunakan YouTube sebagai platform dalam membuat konten. Kemudian konten yang paling cari di media sosial yakni 22% konten hiburan, 14% musik, 12% film, 12% berita dan 10% kuliner. Youtube dan Instagram menempati posisi sebagai dua platform media sosial yang paling banyak digunakan, diikuti dengan TikTok, Facebook, dan Twitter.

Adapun tren YouTube Indonesia yang terpopuler di tahun 2022 diantaranya:

Live streaming, menjadi salah satu kesempatan interaksi secara langsung antara creator dan audiens.

YouTube Short yang diprediksi akan terus berkembang karena video singkat sedang banyak diminati. Video ini mudah diciptakan dan meraup jumlah views yang tinggi.

Chapters dan premier. Chapters/playlist memudahkan audiens ke bagian yang ingin dilihat dengan mengklik progress bar dalam video. Premiers’ memungkinkan creator berinteraksi dengan penonton melalui live comment.

Video rutinitas juga banyak diminati sebagai inspirasi kegiatan sehari – hari dan cara mudah termotivasi untuk menghindari prokrastinasi.

Video how-to tutorials seperti tutorial makeup dari Tasya Farasya.

Follower-decided content, biasanya creator akan menjalin komunikasi dengan audiens melalui kolom QnA dari Instagram atau pada community yang tersedia di YouTube kemudian mereka akan menjawab pertanyaan tersebut dalam bentuk video di YouTube.

Peluang Content Creator di Indonesia

Masifnya penggunaan internet di Indonesia membuka peluang baik berkarier sebagai content creator. Hal ini juga dibuktikan dengan proyeksi pendapatan youtuber Indonesia yang dicantumkan pada gambar dibawah.

Platform influencer marketing Famous Allstars atau FAS juga memperkirakan nilai pasar industri content creator mencapai 4 triliun rupiah hingga 7 triliun rupiah, dan nilainya akan meningkat lima kali lipat pada tahun 2027. Nilai pasar tersebut didapatkan dari pengeluaran brand atau merek yang menggunakan jasa content creator di Indonesia. Saat ini content creator Indonesia masih di tahap creator economy 2.0 dengan masih mengandalkan pengikut media sosial untuk kampanye merek. Selanjutnya Indonesia akan masuk ke tahap creator economy 3.0, dimana berjualan dengan karya sendiri dan mempunyai pengikut fanatik yang mau membeli barangnya.

Menjadi content creator tidak terbatas pada latar belakang Pendidikan dan tidak ada batasan waktu dalam bekerja. Namun untuk memaksimalkan performa, creator juga bisa mendalami digital marketing. Dengan peluang sebagai content creator yang semakin bertumbuh, apakah anda tertarik menjadi content creator?

 

Referensi:

Andi.Link. Diakses dari https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2022/. Pada 15 Juni 2022.

CNBC Indonesia. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220612115314-37-346302/instagram-tiktok-minggir-ini-raja-platform-sosial-media-ri. Pada 20 Juni 2022.

CNBC Indonesia. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220207122554-33-313407/dear-milenial-content-creator-diramal-jadi-profesi-primadona. Pada 30 Juni 2022.

Glints. Diakses dari https://glints.com/id/lowongan/tren-youtube-2022/#.Yq7oGnbP1PY. Pada 19 Juni 2022.

Katadata. Diakses dari https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/626a3444da848/potensi-industri-konten-kreator-indonesia-ditaksir-senilai-rp7-triliun. Pada 30 Juni 2022.

Tastyedits. Diakses dari https://www.tastyedits.com/creator-economy-101-a-comprehensive-guide-to-boost-your-income-as-a-content-creator/. Pada 15 Juni 2022.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.