
Multitasking: Cara Kerja yang Efisienkah?
Halo Klobbers!
Jika sedang dikejar oleh banyak tugas yang harus diselesaikan, terkadang waktu terasa berjalan begitu cepat ya. Selain dari tugas atau pekerjaan, ada berbagai aktivitas sehari-hari juga yang perlu kita selesaikan. Misalnya berangkat kuliah, bekerja, berbelanja, dan lain sebagainya. Sebagai solusinya, untuk menghemat waktu terkadang kita melakukan multitasking dengan harapan bahwa beberapa pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya, mengemudi kendaraan sembari menelepon teman, membalas e-mail sambil melakukan online meeting, dan lain-lain. Namun, pernahkah Klobbers bertanya-tanya, apakah multitasking menjadi hal yang efisien dilakukan untuk menjawab kebutuhan tersebut?
Apa Itu Multitasking?
Multitasking dapat diartikan sebagai mengerjakan dua atau lebih tugas dalam waktu yang bersamaan atau melakukan beberapa tugas secara bergantian dalam waktu yang singkat. Namun, apakah benar demikian? Mungkin Klobbers merasa bahwa multitasking dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan berbagai tugas dalam waktu yang bersamaan, namun ternyata tidak demikian lho, Klobbers. Saat multitasking, yang kita lakukan ialah merubah atensi dan fokus secara cepat dari satu hal ke hal lainnya, yang sebenarnya justru menghambat produktivitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa multitasking dapat menurunkan atau mengurangi pemahaman, perhatian, dan kinerja individu secara keseluruhan.
Dampak Multitasking
Menurunkan Kinerja Individu
Salah satu dampak multitasking ialah menurunkan kecepatan performa serta berisiko membuat kesalahan (menurunkan akurasi) dalam pengerjaan tugas. Ilmu psikologi dan neuroscience menunjukkan bahwa pikiran kita akan lebih terbebani saat multitasking karena melibatkan proses pengalihan tugas (task switching) dan meningkatnya tuntutan pada sistem neurokognitif yang mendukung kontrol serta perhatian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, biasanya defisit kinerja dapat terjadi saat individu melakukan multitasking.
Berdampak Negatif terhadap Kesehatan Mental
Dikutip dari Halodoc, ada beberapa dampak negatif multitasking terhadap kesehatan mental, antara lain ialah meningkatkan risiko stres kronis, depresi, dan kecemasan sosial.
Memengaruhi Kualitas Hubungan dengan Orang Lain
Terkadang, multitasking bisa memengaruhi kualitas hubungan kamu dengan orang-orang terdekat. Bayangkan saat orang terdekat seperti pasangan, keluarga, sahabat, atau bahkan rekan kerja sedang memerlukan perhatian penuh dari kamu dan butuh mendiskusikan hal penting. Namun, kamu mendengarkan mereka sambil fokus menggunakan laptop atau handphone untuk bekerja atau melakukan aktivitas lainnya. Kira-kira, bagaimanakah perasaan mereka? Bisa saja mereka merasa bahwa kamu tidak mendengarkan mereka secara aktif sehingga merasa kurang dihargai atau diapresiasi. Dampaknya, hal ini dapat memengaruhi kualitas hubungan kamu dengan orang-orang tersebut.
Apakah Memungkinkan untuk Multitasking?
Melansir dari Lifehack, kesempatan yang tepat untuk multitask ialah saat kamu melakukan dua hal yang berbeda, namun salah satunya tidak membutuhkan atensi atau fokus yang berlebih. Misalnya, mendengarkan musik saat berolahraga. Atau, mendengarkan musik sembari menyetir. Kamu tidak perlu mengeluarkan usaha berlebih untuk mendengarkan musik sambil melakukan aktivitas lainnya (berolahraga atau mengemudi), sehingga dapat dikatakan bahwa memungkinkan untuk multitask dalam kondisi ini. Meskipun demikian, kamu tetap perlu berhati-hati ya. Jangan sampai terlalu asik bernyanyi atau menghayati musik yang didengarkan sehingga lalai dalam mengemudi atau melakukan aktivitas lainnya.
–
Nah, itulah informasi seputar multitasking, mulai dari pengertian hingga dampaknya. Meskipun nampaknya multitasking bisa dilakukan dalam kondisi tertentu, tetapi perlu diingat bahwa multitasking merupakan hal yang tidak disarankan karena berdampak negatif terhadap produktivitas. Bahkan, dalam jangka waktu yang lama kebiasaan ini ternyata juga dapat berbahaya bagi kesehatan mental kamu. Bagaimana Klobbers? Apakah kamu sering melakukan multitasking dalam kehidupan sehari-hari?