Blog post

Perusahaan Keluarga Pendorong Ekonomi Indonesia

21/06/2022Daya Qarsa

Pembelian Menurun, Padahal Perusahaan Keluarga Pendorong Ekonomi Indonesia

Perusahaan keluarga (bisnis keluarga) bisa dikatakan telah mewakili 95% dari seluruh bisnis yang ada di Indonesia. Sebenarnya, apa itu perusahaan keluarga? Lalu, bagaimana keadaan perusahaan keluarga yang ada di Indonesia?

Perusahaan keluarga adalah perusahaan yang dimiliki secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perusahaan tersebut dikelola dan diatur oleh anggota keluarga sehingga keluarga pun menjadi pemilik perusahaan yang paling besar. Nilai-nilai, visi, dan misi perusahaan telah ditetapkan oleh pendiri dan biasanya dijaga dengan ketat. Oleh sebab itu, biasanya perusahaan keluarga memiliki tujuan, sumber daya, dan budaya yang unik.

Jika melihat secara global, perusahaan keluarga telah mewakili 60% bisnis di dunia dan memberikan kontribusi lebih dari 50%-75% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, perusahaan keluarga juga meningkatkan jumlah tenaga kerja di berbagai negara.

Di Indonesia sendiri, perusahaan keluarga telah memberikan kontribusi sebesar 82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Selain itu juga memberikan kontribusi sebesar 40% bagi kapitalisasi pasar di Indonesia sehingga keberadaanya memiliki pengaruh yang cukup besar di berbagai industri. Hal ini yang membuat keberadaan perusahaan keluarga sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Industri dengan persentase tertinggi adalah Properti (91%), Agrikultur (74%), Energi (65%), dan Consumer Goods (45%).

Keberlangsungan perusahaan keluarga di Indonesia

Data Daya Qarsa menunjukkan bahwa, sayangnya, hanya sebesar 13% perusahaan keluarga di Indonesia yang mampu bertahan sampai generasi ketiga. Bahkan 70% perusahaan keluarga tidak berhasil bertahan sampai generasi kedua. Sebenarnya, apa rintangan yang dirasakan perusahaan keluarga sehingga sulit mempertahankan bisnisnya?

Setelah melakukan survei kepada pemilik-pemilik perusahaan keluarga dari berbagai industri di Indonesia, Daya Qarsa menemukan bahwa perusahaan keluarga merasakan pandemi COVID-19 sebagai kekhawatiran utama saat ini. Terlalu banyak hal yang berubah sangat cepat sehingga mempengaruhi gaya hidup dan perilaku konsumen saat ini.

Dari berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan keluarga selama COVID-19, berikut adalah empat tantangan utamanya:

  • Melakukan transformasi bisnis ke digital 

Banyak perusahaan keluarga mengalami penurunan bisnis secara signifikan karena memiliki model bisnis yang sudah tidak relevan dengan masa sekarang. Saat ini terlebih saat pandemi, banyak orang semakin mengandalkan teknologi untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Gaya hidup digital telah meningkat sehingga perusahaan keluarga harus beradaptasi. 

  • Memastikan kesejahteraan karyawan

Pandemi COVID-19 tidak hanya memberi dampak kepada bisnis saja, tetapi juga orang atau individu di dalamnya. Perusahaan keluarga harus bisa memastikan kesejahteraan karyawannya secara fisik maupun mental. Selama masa pandemi, budaya dan cara berpikir karyawan yang masih konvensional harus diperbaiki agar perusahaan bisa beradaptasi dan maju. 

  • Perencanaan suksesi yang belum maksimal

Manajemen suksesi menjadi aspek penting dalam keberlangsungan perusahaan keluarga. Banyak senior yang tidak percaya dengan generasi setelahnya sehingga upaya manajemen suksesi belum maksimal. Ada juga generasi yang lebih muda yang tidak mau menjadi penerus. 

  • Penerapan sistem tata kelola perusahaan yang profesional 

Perusahaan keluarga masih belum bisa membagi tanggung jawab dan pekerjaan dengan jelas. Komunikasi belum terbentuk dengan jelas dan terstruktur.

Sebagai konsultan transformasi yang menawarkan layanan mulai dari formulasi strategi sampai implementasi bisnis digital, Daya Qarsa membantu perusahaan keluarga di tiga area utama untuk mempertahankan eksistensi serta mencapai kesuksesan bisnisnya.

  • Expand the Business

Pada area ini, perusahaan keluarga perlu menentukan dan menyusun strategi jangka panjang serta merencanakan implementasinya untuk mengembangkan bisnis.

  • Strategy Advisor

Ketika melakukan ekspansi, perusahaan keluarga pasti akan membutuhkan dana untuk memperluas modal usaha dalam menumbuhkan ukuran bisnisnya. Di Daya Qarsa perusahaan keluarga dibantu dalam proses pencarian pendanaan atau mencari investor. Pada area ini, perusahaan keluarga akan menghitung valuasi perusahaan dan menyusun pitch deck menggunakan riset mendalam. 

  • Internal Process 

Perusahaan keluarga harus melakukan sesi Visioning, sebuah sesi yang dilakukan untuk mendengarkan aspirasi dari manajemen dan karyawan. Sesi ini dilaksanakan untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan menyusun proses internal yang paling optimal untuk mengembangkan tata kelola perusahaan yang baik.

Indonesia masih memiliki harapan yang besar untuk perusahaan keluarga. Jika diprediksi, jumlah perusahaan keluarga akan tumbuh 3-4x dalam 5-10 tahun ke depan. Bahkan angka itu di atas rata-rata global loh. Jika perusahaan keluarga bisa selesaikan masalah-masalah yang di sebutkan di atas, maka potensi ekonomi di Indonesia bisa tinggi.

Cerita Daya Qarsa membantu perusahaan keluarga di Indonesia

Kita akan melihat langsung bagaimana sebuah perusahaan keluarga menghadapi tantangan bisnisnya selama pandemi COVID-19 dan cara mereka bertahan. Salah satu klien perusahaan keluarga Daya Qarsa adalah Sahid Group, sebuah perusahaan keluarga yang bisnis utamanya bergerak di bidang perhotelan dan real estate di Indonesia.

Beberapa tantangan yang dihadapi oleh Sahid Group adalah pertama, terjadinya penurunan okupansi di awal masa pandemi. Kedua, turunnya pendapatan sejak diberlakukannya PPKM. Ketiga, penyebaran virus sangat mungkin terjadi karena frekuensi kontak fisik antara pegawai dan tamu sangat tinggi.

Pada artikel sebelumnya, kami telah berbagi tentang Family Business Diamond Model untuk membantu perusahaan keluarga membangun kesuksesan bisnisnya selama pandemi. Model tersebut kami terapkan untuk menghadapi tantangan perusahaan keluarga Sahid Group. Perubahan pada seluruh aspek Family Business Diamond Model dilakukan dan yang terpenting juga adalah Sahid Group bertindak agile dan aktif dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Ini dia beberapa inisiatif yang dilakukan:

  • Manajemen Keuangan

Sahid Group membuka platform penjualan baru untuk menjangkau pelanggan di rumah (new distribution platform). Kedua, membuat jasa catering makanan untuk pelanggan yang sedang isolasi mandiri (New source of revenue). Ketiga, menyewakan ruangan meeting untuk vaksinasi dan work-from-hotel offices (Pivoting Business Model)

  • Trust Values

Perusahaan keluarga ini berhasil merubah budaya mereka menjadi transparan dan kolaboratif. Caranya adalah melalui mengatur weekly check-in meeting rutin untuk memonitor performa seluruh unit bisnis. Lalu, membuat diskusi terbuka dengan setiap divisi.

  • Infrastruktur Pendukung

Untuk Sahid Group mengembangkan real-time reporting dan monitoring system internal perusahaan yang mudah diterapkan. Selain itu, perusahaan juga membuat touchless hospitality service (untuk check-in) di hotel untuk menghindari kontak fisik dan penyebaran virus. Karyawan pun disediakan tempat tinggal dan diberikan pemeriksaan kesehatan rutin dengan tim medis internal. Kemudian, perusahaan telah menggunakan teknologi wearable tech pada karyawan untuk memonitor sehingga minim kontak fisik.

  • Tata Kelola Perusahaan

Sahid Group melakukan pemisahan kepentingan pribadi dan perusahaan, serta melakukan kegiatan bisnis secara professional dengan family holding

  • Manajemen Manusia

Sahid Group tidak mengurangi pekerja tetap di dalam perusahaan. Namun, mengidentifikasi karyawan yang berprestasi untuk diangkat menjadi pemimpin di perusahaan.

Kunjungi artikel kami lainnya untuk mengetahui lebih lanjut penerapan Family Business Diamond Model serta strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan keluarga agar dapat bertahan hingga generasi-generasi berikutnya ya!

Daya Qarsa

Berikan Komentar

Your email address will not be published.