Blog post

Pendidikan dan Karier: Anggapan yang Ternyata Keliru

17/06/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Hutama Muhammad Anhar
(Klik untuk melihat Profil Klob)

Sebenarnya tak terpikir buat menulis tentang ini, namun sebuah diskusi dengan sahabat membuatku terpikir bahwa ini hal penting yang mungkin tidak pernah kita sadari. Banyak orang masih beranggapan bahwa pendidikan atau yang spesifik dibahas disini adalah kuliah dapat menjadi jalan pintas untuk mendapat pekerjaan yang baik atau istilah kasarnya orang berlomba – lomba mengeluarkan uang dalam jumlah besar supaya bisa mendapat gelar akademik hanya agar mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Padahal sejatinya pendidikan itu bukan sesuatu yang digunakan hanya untuk mencari pekerjaan semata. Akan tetapi pendidikan adalah fasilitas bagi seseorang untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dalam mencari pekerjaan sejatinya yang dibutuhkan adalah keahlian atau skill. Sedangkan apa yang didapatkan di kampus selama ini hanya ilmu abstrak dan tidak mengasah skill sama sekali.

Paragraf diatas adalah pendapat dari sahabat yang rasanya sudah tercerahkan hehehe. Tapi setelah dipikirkan lagi rasanya hal ini sesuai dengan apa yang dialami banyak diantara kita akhir – akhir ini sebagai seorang pencari kerja. Berdasarkan pengalaman melamar kerja kesana kemari dan menimba ilmu dari para recruiter yang senang berbagi di berbagai kanal sosial media disadari bahwa ijazah, ipk atau embel – embel lulusan dari kampus ini dan itu sebenarnya bukan syarat yang mutlak dalam penilaian para pencari kerja. Bahkan hal – hal tersebut lebih kepada syarat administratif saja, selebihnya untuk mendapatkan pekerjaan ditentukan pada kemampuan, pengalaman serta skill yang dimiliki dan salah satu hal yang paling penting yaitu bagaimana hasil dan jalannya interview kita dengan pencari kerja. Selain hal diatas yang lebih penting lagi adalah memiliki attitude atau kelakuan yang baik, karena mau sehebat apa pun kita dengan gelar dan skill yang kita punya namun kelakuan kita jauh dari kata baik tentu akan menjadi nilai buruk bagi kita saat mencoba mencari pekerjaan.

Jadi tidak salah kalau masih banyak lulusan sarjana S1 bahkan S2 yang masih belum mendapatkan pekerjaan karena ternyata skillnya masih kurang mumpuni dan relate dengan dunia kerja saat ini. Rasanya seperti ada miskonsepsi antara persepsi kuliah dan realita yang didapatkan di bangku kuliah dengan hal yang diperlukan di dunia kerja. Sebagai seseorang yang pernah kuliah dan melihat kondisi dunia perkuliahan hal ini persis sekali dengan kondisi yang saya alami. Segala hal yang dipelajari di kelas tidak ada yang nyambung dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja bahkan rasanya seperti tidak penting. Pendapat ini muncul setelah saya menyelesaikan magang di salah satu perusahaan perkebunan di Kalimantan. Justru hal yang penting serta skill yang dibutuhkan di dunia kerja malah didapatkan dari pengalaman bergabung dan mengurus organisasi Koperasi Mahasiswa saat di kampus dulu.

Calon sarjana memang harus proaktif menambah skill dan wawasannya jika ingin terjun ke dunia kerja. Sayangnya tidak semua mahasiswa seperti itu atau bahkan mayoritasnya hanya berjuang untuk lulus dan mendapat nilai baik sehingga dapat mendapatkan pekerjaan yang diidam – idamkan. Padahal kehidupan di dunia nyata tidak semudah dan segampang itu. Saat kita bertemu interviewer kerja dan kita tak punya kemampuan apa pun dan hanya mengandalkan ipk dan gelar bukannya tidak bisa tapi rasanya akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

Sebuah kisah dari seorang teman sarjana pertanian dari kampus negeri di Kalimantan dengan ipk 2 lebih. Tidak sampai setahun setelah lulus kuliah sudah bisa bekerja di salah satu perusahaan tambang terbesar di negeri ini karena memiliki skill dalam mengoperasikan drone. Berbanding terbalik dengan teman yang lain lulusan salah satu PTN di Yogyakarta jurusan pertambangan lulus 2019 dengan nilai yang di atas rata – rata akan tapi sampai sekarang belum berhasil mendapatkan pekerjaan impiannya di perusahaan tambang karena mungkin dia tak memiliki skill yang dibutuhkan perusahaan tersebut.

Jadi penting bagi kita pribadi baik yang saat ini masih di bangku kuliah atau sudah menjadi sarjana dan sedang mencari kerja untuk proaktif menambah skill kita masing – masing. Jangan hanya terpaku dan mengandalkan IPK dan gelar kita saja. Jangan juga hanya mengharap kampus atau pemerintah membuat program untuk meningkatkan skill kita. Walaupun ada program seperti itu, mayoritas hanya sekedar lip service serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan administrasi untuk pencairan anggaran. Selebihnya memang harus kita sendiri lah yang berusaha mengembangkan diri kita. Tanya dan kenali diri kita sendiri karena bisa jadi ada kemampuan atau skill yang sebenarnya kita kuasai namun karena lain hal terkubur dan tidak terasah. Mungkin dari mengasah skill tersebut bisa menjadi modal dan jalan kita dalam meraih pekerjaan impian kita apa pun itu. Jadi kuliah bukan sekedar untuk mendapat gelar dan mencari kerja saja tapi juga sebagai tempat kita untuk proaktif membangun skill, mengembangkan koneksi dan menjadi manusia yang lebih baik. Dari situlah kita dapat bekerja atau melakukan apa pun yang kita inginkan sesuai dengan passion yang dimiliki.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.