
Ini dia Perbedaan Generalis dengan Spesialis, Kenali Dirimu?
Ditulis oleh: Hadistian
(Klik untuk melihat Profil Klob)
Kamu sering melihat seseorang yang ahli dalam satu bidang pekerjaan atau seorang yang dapat melakukan berbagai pekerjaan, tetapi tidak ahli di salah satu bidang yang ia tekuni. Hal itu dapat saja dijumpai ketika memasuki dunia pekerjaan. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan memahami konsep generalis dan spesialis.
Menjadi Seorang Generalis
Generalis dapat diartikan sebagai seseorang yang mampu memahami dan mengerti banyak hal, tetapi tidak memiliki kemampuan pada satu bidang tertentu. Pepatah lama yang berbunyi “jack of all trades master of none mean” telah menunjukkan ciri khas seorang generalis yang mampu melakukan berbagai jenis pekerjaan, tetapi belum tentu kompeten di salah satu pekerjaan yang dilakukannya.
Sumber: http://agilemodeling.com/essays/generalizingSpecialists.htm
Kepandaian dalam bekerja di berbagai bidang menjadikannya sebagai seorang yang luwes dan mampu memahami berbagai tantangan yang menghambatnya. Seorang generalis dapat menyelesaikan permasalahan neraca keuangan tetapi turut membuat konsep pemasaran yang tepat.
Seorang generalis dikenal memiliki jiwa penjelajah, pembelajar, dan senang mencoba segala hal. Kemampuan generalis begitu luas dan tidak berfokus pada satu bidang keahlian tertentu. Hal ini yang membedakan seorang generalis memiliki segudang pengalaman dari berbagai pekerjaan.
Generalis memiliki pengetahuan yang begitu beragam dan kemampuan helicopter view untuk melihat permasalahan dari sudut pandang yang luas. Mereka juga cenderung memiliki EQ yang cukup tinggi dikarenakan interaksi dengan berbagai karakter orang dengan kemampuan yang berbeda-beda. Kemampuan dalam mengelola dan mengelaborasi berbagai tim merupakan keahlian yang dimiliki seorang generalis. Hal ini merupakan keunggulan yang dimiliki seorang generalis.
Menjadi Seorang Spesialis
Jika kamu ingin mendapatkan pendapatan yang lebih besar, menjadi seorang spesialis merupakan pilihan tepat. Seorang spesialis memiliki kemampuan yang fokus pada satu bidang tertentu. Kemajuan teknologi telah menyebabkan spesialisasi pekerjaan berkembang begitu cepat. Kita sering melihat di LinkedIn beberapa pekerjaan dengan embel-embel spesialis di belakang jenis pekerjaan yang dibutuhkan.
Jenis pekerjaan social media specialist, content specialist, Key Opinion Leader (KOL) specialist, dan beberapa pekerjaan lainnya. Beragam pekerjaan semakin beragam dan membuat klaster masing-masing. Seorang spesialis akan mempelajari satu bidang spesialisasi yang akan menjadi awalan memulai karir di masa mendatang. Spesialisasi ini menjadikan seorang spesialis memiliki lingkup yang lebih terperinci dibandingkan generalis dan peran lebih menonjol.
Sumber: http://agilemodeling.com/images/genSpecSpecialist.png
Seorang spesialis akan dianggap sebagai pemimpin di satu bidang tertentu, tetapi tentu kurang memahami bidang lainnya ketika di suatu kelompok yang beragam. Keuntungan menjadi spesialis terkait keahlian, kemampuan dan pemikiran yang dimilikinya pada satu bidang secara mendalam. Ketika terdapat permasalahan pada satu titik, seseorang akan mencari spesialis yang mampu menyelesaikannya. Seseorang yang spesialis bukan merupakan sesuatu yang sempurna, mereka masih memiliki kekurangan dalam ketidak fleksibelan pekerjaan serta ruang lingkup penguasaan pengetahuan yang fokus pada satu bidang.
Mencari Alternatif dari Generalis dan Spesialis
Menjadi generalis bukan suatu yang buruk dan memilih spesialis tidak sesulit yang dibayangkan. Dari kedua pilihan tersebut terdapat jalan tengah yang dapat kita pilih. Seseorang spesialis dapat saja bersumber dari generalis yang telah mengeksplorasi berbagai kemampuan pada dirinya. Ia tidak meninggalkan kemampuan lainnya ketika terus berlatih pada bidang yang diinginkan.
Sebagaimana Roger Federer yang tumbuh tidak terfokus pada bermain tenis. Dirinya menghabiskan waktu untuk bermain bola tangan, bola voli, basket, dan skateboard. Beberapa atlet bahkan ilmuwan memulai karirnya dari kemampuan generalis sebelum menekuni pada satu titik tertentu.
Menggabungkan generalis dan spesialis bukan suatu yang mustahil. Kini terdapat generalizing-specialist yang memulai karir sebagai generalis dan terus belajar untuk menguasai satu bidang tertentu. Sebagaimana seorang generalis yang memulai karir sebagai digital marketing tetapi terus berusaha belajar menguasai subjek kajian digital marketing yakni sosial media organik.
Sumber: http://agilemodeling.com/images/genSpecSpecialist.png
Adapun penggabungan lainnya yakni specialist-generalization yang dimulai dari seorang spesialis dan terus belajar agar dapat menguasai bidang lainnya. Sebagai contoh dapat diketahui dari seseorang yang memulai spesialisasi pada front-end-developer tetapi turut belajar back-end-developer, sehingga dapat menjadi seorang full-stack-developer. Penggabungan antara generalis dan spesialis ini yang dapat menjadi jalan tengah agar diri kita dapat fleksibel pada bidang pekerjaan tanpa merasa tertinggal satu bidang tertentu.
Sumber:
Ambler, Scott W. http://agilemodeling.com/essays/generalizingSpecialists.htm
Genberg, Paul. 2021. https://www.forbes.com/sites/forbesbusinesscouncil/2021/06/03/the-value-of-being-a-generalist/?sh=1d0f7a5d2fc8
Haddad, Duke. 2021. https://www.nonprofitpro.com/post/is-it-better-to-be-a-generalist-or-a-specialist/
Patnaik, Trishna. 27 Oktober 2020. https://innovationmanagement.se/2020/10/27/what-are-the-differences-and-advantages-between-a-specialist-and-a-generalist/
https://www.cleverism.com/ultimate-career-choice-generalist-vs-specialist/