Blog post

Apa Itu Work From Anywhere? Kerja Serasa Healing?

17/06/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Ardhian Satya Pratama
(Klik untuk melihat Profil Klob)

Apa itu definisi Work From Anywhere? Kerja tetapi berasa liburan gitu? – Menjadi sebuah fakta unik tersendiri sejak pandemi Covid-19 mulai merajalela di wilayah Indonesia, tanpa disadari berbagai macam sistem kerja bermunculan saat itu, antara lain misalnya Work From Home (WFH), hybrid, dan yang paling terkini adalah Work From Anywhere (WFA).

Pihak perusahaan pada masa sekarang ini mengambil kebijakan WFA karena pada akhirnya banyak sekali perusahaan yang sudah mulai bisa beradaptasi dengan pola kerja jarak jauh ini. Salah satu survei dari beberapa sumber yang mendukung pernyataan ini adalah survei dari PricewaterhouseCoopers (PwC), yang dimana sebanyak total 50% korespondensi yang merupakan pemimpin suatu perusahaan di Indonesia sudah menetapkan pola sistem kerja jarak jauh di perusahaan mereka.

Anyway, lucunya saat ini, banyak sekali orang yang menyepelekan dan menganggap pekerja yang melakukan WFA itu dapat berleha-leha sesuka hati mereka dan dapat bersantai seharian penuh. Padahal kenyataannya? Oh, tidak senikmat itu tentunya.

First of all, perbedaan mendasar antara WFA dan WFH itu sebenernya apa saja?

WFA sendiri merupakan skema pola kerja yang memberikan kebebasan kepada para karyawan yang bisa bekerja secara fleksibel dari mana saja dengan memanfaatkan teknologi informasi. “Dari mana saja” konteksnya disini pengertiannya kita dapat bekerja dari rumah, kafe, taman, bahkan di sepanjang pesisir pantai sekalipun. Bebas tentunya! Selama terdapat sinyal internet stabil serta colokan listrik,dijamin aman pokoknya!

Lantas apa perbedaan dengan sistem WFH? Nah, pada beberapa perusahaan ataupun institusi, “home” disini memang diartikan secara luas adalah “tempat tinggal” para pekerja/karyawan. Boleh saja itu kos,apartemen, ataupun rumah. Mereka tidak memperkenankan para pekerjanya untuk bekerja di luar dari tempat tinggal mereka. Bahkan terdapat sebuah sistem absen yang harus dilakukan pada lokasi yang sudah di-registrasi secara fix sebagai “home“.

Terus, apa saja sisi enak dan tidak enaknya?

Untuk sisi enaknya jelas kita dapat bekerja dilokasi yang lebih nyaman. Iya,tentunya! Apa kalian paham secara betul, keadaan suasana tempat itu bisa mempengaruhi mood dan produktivitas kita saat bekerja dapat meningkat! Terus dilain sisi kita bisa mengatur waktu lebih fleksibel juga.

Selama prosedur kerjanya rasional dan kita bisa manajemen waktu secara baik, kita sendiri yang akan menentukan jadwal kerja. Dan sisi enaknya lagi, kita bisa lebih hemat secara biaya ongkos. Apbila konteksnya kerja dari rumah dan tidak perlu berpergian ke mana-mana, sistem WFA jelas dapat meminimalisir biaya transportasi dan akomodasi.

Dilain sis kita lebih mempunyai lebih banyak waktu bersama keluarga. Dikarenakan sambil berkerja kita masih dapat berinteraksi secara langsung pada keluarga. Apalagi jika sedang waktu fleksibel, bisa dipastikan, quality time-nya bisa diterasa sekali. Terus,bisa ditambahkan dapat meminimalisir drama kantor didunia kerja. Jika ini sudah bisa dipastikan, karena kita tidak bertemu secara fisik (kontak secara langsung). Sehingga, kejadian drama-drama ala dunia kerja itu dapat diminimalisir (tapi bukan berarti tidak ada sama sekali).

Masuk dalam sisi tidak enaknya

Hubungan dengan sesama teman kantor menjadi tidak terlalu akrab. Perumpamaan saja yang 1 divisi saja belum tentu saling akrab, apalagi dengan teman divisi yang lain. Memang interaksi di dunia nyata jauh lebih kerasa feelnya daripada secara virtual.

Terus, karena tidak ada batasan tenggat jam kerja, malah jadinya kebablasan. Tidak mengherankan juga apabila para pekerja WFA itu dihubungi untuk mengerjakan task ini dan itu diluar jam kerja. Dikarenakan banyak yang sekali yang berasumsi “Kan posisinya dirumah juga”.

FYI, terkadang sering susah sinyal dan muncul kendala teknis lainnya. Apabila bekerja WFA-nya di sepanjang pinggiran pantai ataupun di lokasi yang lumayan terpencil, biasanya kekuatan sinyal terkadang terasa lemot. Alhasil, saat kerja menjadi kurang maksimal hasil akhirnya.

Di Indonesia sendiri, banyak sekali berbagai macam perusahaan yang sudah resmi menerapkan kebijakan secara WFA.

Ayo, mari kita mengintip apa saja daftar perusahaanya!

– Rombak Media (holding company yang membawahi Kok Bisa, TelusuRi, dan Ziliun)

– Blibli (e–commerce)

– Bibit (financial technology company)

– Zenius (education startup)

– Ajaib (financial technology company)

– Glints Indonesia (Recruiting company)

Dan masih banyak lagi lainnya.

Bisa ditarik sebuah kesimpulan ternyata sama dengan sistem kerja lainnya, sistem WFA ada sisi enaknya dan begitupun sebaliknya. Yang jelas, sistem WFA itu tidak sama dengan liburan (healing). Bahkan terkadang beban kerja sistem WFA bisa lebih berat dikarenakan fleksibel alias abu-abunya itu jam kerjanya. Akan tetapi semoga tips-tips pada konten ini dapat tetap menjadi referensi untuk kalian agar bisa memaksimalkan WFA!

Sumber referensi: www.ziliun.com

Berikan Komentar

Your email address will not be published.