Blog post

Bagaimana Cara Untuk Menghindari ‘Hustle Culture’?

09/06/2022Gregorius Yudhistira

Hi Klobbers!

Tidak ada salahnya buat kamu untuk bekerja dan melakukan rutinitas kamu secara sehari-hari. Namun melakukanhal yang sama terus menerus untuk mengejar suatu idealisme tanpa adanya istirahat tentunya akan membuatmu mudah burnout. Nah, hal tersebut bisa terjadi pada orang-orang yang terjerat dalam budaya yang bernama ‘hustle culture’.

Melansir dari Forbes, hustle culture adalah budaya yang mengajarkan individu untuk selalu mengejar “lebih”. “Lebih banyak” uang untuk dihasilkan, gelar atau promosi yang “lebih besar”, dan tembok atau batas yang “lebih tinggi” untuk didaki.

Secara sekilas memang terlihat tidak terlalu buruk. Namun, apa jadinya kalau hidupmu hanya berputar di sekitar pekerjaan saja? Apakah itu yang kamu inginkan? Apabila tidak, ini adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjebak dalam ‘hustle culture’.

Buatlah Batas yang Jelas

Bagi banyak orang, hustle culture membuat kamu harus tampak “aktif” 24/7/365. Kamu harus selalu “on” untuk segera membalas email, menerima panggilan kapan saja, dan bahkan menggunakan hari liburmu untuk bekerja. Tetapi yang perlu kamu pahami, kamu bukanlah pekerjaanmu. Pekerjaan kamu hanyalah sebagian kecil dari hidup kamu, dan siapa diri kamu sebenarnya.

Baik kamu memiliki bisnis, freelance, bekerja di kantor, WFH ataupun WFO, kamu memerlukan batas waktu mulai dan waktu akhir kerja yang jelas, bersama dengan istirahat. Sama seperti pelari maraton yang membutuhkan tidur malam yang cukup sebelum balapan, tubuh, pikiran, dan jiwa Anda perlu diisi ulang untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda.

Kamu juga bisa membuat ritual atau rutinitas yang menandakan bahwa awal dan akhir kegiatan kerja. Hal ini dapat memberikan batas yang jelas antara bekerja dan waktu pribadi kamu. Misalnya di awal bekerja kamu bisa tandai dengan melakukan olahraga kecil. Setelah itu kamu bisa berfokus melakukan pekerjaan kamu hingga waktu selesai (jangan lupa istirahat di tengah). Setelah selesai kamu bisa tandai dengan melakukan olahraga kecil sebagai penutup. Setelah itu kamu bisa fokus melakukan kegiatan pribadi kamu. Batas ini nantinya akan sangat membantu kamu dalam menjaga kesejahteraan kamu.

Jangan Bandingkan Dirimu dengan Orang Lain

Tidak bisa dipungkiri, terkadang ada perasaan dimana kita ingin bisa memiliki kesuksesan yang sama dengan orang lain. Namun hal itu menjadi kontraproduktif apabila kamu mulai membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Ditambah dengan adanya sosial media, menjadi lebih mudah bagi seseorang untuk melihat kesuksesan orang lain. Menjadi lebih mudah juga bagi kita untuk menginginkan hal tersebut, meskipun kita tidak sepenuhnya tahu cerita dibalik apa yang terlihat seperti ‘kesuksesan’ orang lain.

Hal yang perlu kamu ketahui adalah bahwa setiap individu memiliki jalannya masing-masing, dengan laju langkahnya atau pace tersendiri. Tidak aka nada habisnya apabila kamu mencoba membandingkan dirimu dengan orang lain. Selain itu, apabila kamu ingin meraih kesuksesan, kamu juga tidak perlu menyamakan definisi ‘sukses’ milikmu, dengan ‘sukses’ milik orang lain.

Definisikan Kembali Arti ‘Sukses’

Melanjutkan bahasan di atas mengenai definisi ‘sukses’. Kapan terakhir kali kamu memikirkan apa artinya menjadi sukses? Salah satu perangkap terbesar dalam hustle culture adalah mengejar apa yang orang lain anggap ‘benar’ dan ‘seharusnya’. Masalahnya, apabila kamu menempuh rute ini, kamu bisa saja terjebak untuk mengejar hal yang sebenarnya tidak kamu inginkan.

Untuk mendefinisikan kembali arti ‘sukses’ untuk dirimu, cobalah pertimbangkan hal-hal seperti ini: Seperti apa kesuksesan menurut kamu? Bukan apa yang diharapkan dari orang tua atau pasangan atau rekan kerja kamu, tetapi apa yang kamu sendiri anggap sebagai ‘sukses’. Mulai dari memiliki memiliki rumah atau sekedar bisa membeli video game console favoritmu. Atau harus bisa masuk ke dalam daftar “30 under 30” atau sekedar membahagiakan orangtua? Intinya, apa yang kamu anggap ‘sukses’, itulah yang perlu kamu kejar. Bukan kesuksesan orang lain.

Miliki Hobi di Luar Kerja

Ingat, jebakan lain dari hustle culture adalah membuat budaya yang seakan tidak memberikan kamu kesempatan untuk memiliki kesibukan atau bahkan hobi lain di luar pekerjaanmu. Namun yang harus kamu sadari adalah, bahwa mencari waktu luang untuk menjalani hobi dan apapun yang kamu sukai bisa membuat hidupmu lebih seimbang. Jangan biarkan budaya ini merusak work-life balancemu.

Hustle culture bisa cenderung menjadi merugikan. Maka dari itu hustle culture adalah budaya yang bisa pelan-pelan dihilangkan, kalau tiap orang bisa membatasi diri dan menghargai orang lain. Semoga dengan membaca artikel, kamu bisa menghindari dari hustle culture.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.