Apa Benar Perlu Gelar Sarjana Untuk Sukses?
Hi Klobbers!
Apakah kamu perlu gelar sarjana untuk sukses dalam hidup? Kita sering mendengar tentang kisah sukses orang-orang yang putus sekolah seperti Mark Zuckerberg dan Steve Jobs atau berbagai profesional lainnya. Karena ini, banyak orang jadi bertanya, apakah mereka benar-benar membutuhkan pendidikan tinggi untuk berhasil di kariernya.
Saat ini, banyak perekrut mulai mengubah pola pikir mereka dan dapat melihat nilai bagusnya dari pengalaman dan semangat kerja. Namun, perlu dicatat bahwa para CEO terkenal itu tidak menjadi sukses karena mereka putus sekolah, melainkan putus sekolah karena mereka telah mencapai tingkat kesuksesan tertentu. Jadi sebelum kamu membuat pilihan ceroboh, inilah beberapa pertanyaan yang perlu dijawab jika kamu bertanya-tanya apakah kamu benar-benar membutuhkan gelar sarjana.
1. Karier seperti apa yang kamu inginkan?
Preferensi perusahaan antara gelar sarjana atau pengalaman seringkali bergantung pada industri dan pekerjaan spesifik yang mereka rekrut. Misalnya, pengalaman di tempat kerja biasanya lebih bermanfaat untuk pekerjaan yang menekuni satu keahlian tertentu seperti perajin, seniman, dan banyak lainnya. Sebaliknya, ada banyak perusahaan yang memiliki kebijakan yang mensyaratkan minimal gelar sarjana untuk mempekerjakan seorang kandidat. Namun, beberapa perusahaan juga punya kebijakan yang memungkinkan kamu untuk menggunakan pengalaman yang relevan untuk memenuhi persyaratan gelar.
2. Apakah ada metode alternatif untuk mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan?
Pertimbangkan peluang lain yang mungkin memberi kamu pelatihan atau pengalaman yang bermanfaat. Cari peluang untuk magang atau menjadi sukarelawan untuk menambahkan pengalaman berharga ke resume kamu. Cari juga kursus yang dapat memberi kamu sertifikasi yang berharga. Pertimbangkan untuk mendaftar di kelas atau program pelatihan untuk meningkatkan kredensial pendidikan kamu.
3. Bagaimana keuangan kamu?
Memperoleh gelar sarjana bisa mahal dan terkadang bisa di luar anggaran seseorang. Pertimbangkan apakah mungkin waktu dan uang kamu akan lebih baik digunakan untuk membangun pengalaman dan koneksi daripada membayar universitas. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan waktu itu untuk mendapatkan pengalaman bekerja sambil juga menabung untuk kuliah.
4. Apakah kamu memiliki rencana yang matang?
Jika kamu berpikir untuk putus sekolah, sangat penting bagi kamu untuk memiliki rencana untuk masa depanmu. Apa tujuan kamu dan apakah kamu memiliki sarana untuk mencapainya? Saat membuat rencana pastikan untuk menggunakan metode SMART untuk memastikan bahwa itu Specific (spesifik/khusus), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (sesuai), Time-bound (batas waktu). Pastikan juga untuk membuat rencana cadangan dan jaring pengaman untuk mengurangi risiko.
5. Apakah kamu memiliki support system yang sehat dan kuat?
Juga tidak kalah pentingnya untuk mengelilingi dirimu dengan orang-orang yang mendukung. Ini bisa menjadi teman atau keluarga kamu, idealnya keduanya. Orang-orang ini akan membantumu melewati masa-masa sulit dan kegagalan dan dapat membantu kamu dalam perjalananmu. Mereka juga merupakan bagian penting dari network kamu dan dapat memberimu peluang dan pengalaman penting untuk sukses di masa depan.
Perlu diingat juga banyaknya keuntungan memiliki gelar sarjana:
- Sebagian besar pekerjaan kantoran masih memerlukannya sebagai kualifikasi minimum
- Kamu dapat lebih banyak belajar tentang pengetahuan khusus
- Jika kamu bercita-cita untuk mendapat gelar akademis lebih tinggi lagi, gelar sarjana sangat diperlukan
- Sebagian besar pekerjaan yang berbayar lebih tinggi membutuhkan gelar sarjana.
Ada kesamaan dari semua kisah sukses putus sekolah yang terkenal, yaitu adalah situasi keuangan mereka yang stabil sebelum putus sekolah, produk atau layanan yang sudah menuju sukses, koneksi yang kuat, dan ketersediaan peluang. Jadi, jangan hanya berasumsi bahwa kamu bisa meniru kesuksesan mereka dengan putus sekolah. Namun, jika kamu bisa menjawab semua atau sebagian besar pertanyaan di atas, mungkin kamu bisa mulai melihat pro dan kontra melanjutkan pendidikan tinggi. Semangat meraih sukses, Klobbers!