Apa Itu Impostor Syndrome dan Bagaimana Mengatasinya?
Pernahkah kamu menerima pujian dan penghargaan yang kamu terasa tidak pantas? Apakah kamu pernah melihat jabatan kamu dan merasa kurang cocok? Pernahkah kamu mengucapkan kalimat, “Tapi saya bukan <profesi> beneran.”
Bisa jadi kamu hanya seorang pemula yang masih dalam proses membangun rasa percaya diri, namun terkadang pengalaman pun tidak bisa menghapus perasaan tersebut. Kemungkinan besar, kamu mengalami apa yang umumnya dikenal sebagai Impostor Syndrome. Impostor Syndrome mengacu pada keyakinan internal bahwa kamu tidak kompeten seperti yang orang lain anggap. Meskipun ini biasanya berlaku untuk kecerdasan dan pencapaian, ia berakar pada perfeksionisme dan dapat bermanifestasi dalam situasi sosial lainnya.
Dengan besarnya media sosial, kini kita bisa tahu bahwa Impostor Syndrome bukanlah sesuatu yang langka. Banyak orang, dari teman-temanmu hingga selebriti papan atas bisa mengalaminya. Jadi bagaimana bisa tahu jika kamu memiliki Impostor Syndrome dan bagaimana cara mengatasinya?
Beberapa pertanyaan yang dapat kamu tanyakan pada diri sendiri termasuki:
- Apakah kamu menderita bahkan karena kesalahan atau kekurangan terkecil dalam pekerjaan kamu?
- Apakah kamu menghubungkan kesuksesan kamu dengan keberuntungan atau faktor luar?
- Apakah kamu sangat sensitif bahkan terhadap kritik yang membangun?
- Apakah kamu merasa bahwa kamu pasti akan ketahuan bohong soal keahlianmu?
- Apakah kamu meremehkan keahlianmu sendiri, bahkan di bidang di mana kamu benar-benar lebih terampil daripada yang lain?
Jika kamu menjawab “ya” untuk sebagian besar pertanyaan ini, kemungkinan besar kamu memiliki kasus Impostor Syndrome. Jangan khawatir, ini cukup umum dan ada berbagai cara untuk melewatinya.
Bagikan Perasaanmu & Dengarkan Cerita Orang Lain
Bicaralah dengan orang lain tentang perasaan kamu. Keyakinan irasional cenderung membusuk ketika disembunyikan dan tidak dibicarakan. Selain itu, kamu dapat mencoba membantu orang lain dalam situasi yang sama seperti kamu. Saat kamu melatih keterampilanmu, kamu akan membangun kepercayaan pada kemampuanmu sendiri.
Berhenti Membandingkan Diri
Setiap kali kamu membandingkan dirimu dengan orang lain dalam situasi sosial, kamu pasti akan menemukan beberapa kesalahan pada diri sendiri yang memicu perasaan kekurangan. Sebaliknya, selama percakapan, fokuslah untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Jadilah benar-benar tertarik untuk belajar lebih banyak. Ini termasuk membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial atau setidaknya mengatur penggunaan media sosial kamu untuk pengalaman yang lebih sehat.
Nilai Keterampilanmu
Jika kamu memiliki keyakinan lama tentang ketidakmampuan kamu dalam situasi sosial dan kerja, buatlah penilaian realistis tentang kemampuanmu. Tuliskan prestasi yang kamu raih dan semua yang kamu kuasai, dan bandingkan dengan penilaian diri kamu.
–
Banyak orang mengalami Impostor Syndrome jadi jangan malu. Ingatlah untuk menghargai diri sendiri atas kerja kerasmu dan berhenti membandingkan dirimu dengan orang-orang yang kamu rasa lebih berprestasi. Penting untuk membangun kepercayaan pada keterampilan dan pengalaman karena kamu mungkin berisiko meremehkan kerjaanmu. Ketahui nilaimu dan banggalah dengan pencapaianmu, seberapa kecil atau besar pencapaian itu. Akan selalu ada orang yang lebih baik darimu tapi juga akan selalu ada orang yang bisa belajar darimu. Tetap, Klobbers!