Blog post

Lagi Ramai Dibicarakan, Apa Itu ‘Bubble Burst’?

04/06/2022Gregorius Yudhistira

Hi Klobbers!

Untuk kamu yang sering mengkuti berita atau kabar mengenai pekerjaan, tepatnya di dunia startup, mungkin beberapa kali mendengar istilah “bubble burst”. Lantas seperti apa itu fenomena bubble burst?

Apa Itu Bubble Burst?

Melansir Investopedia, bubble burst adalah sebutan untuk pertumbuhan ekonomi, ditandai dengan meningkatnya nilai pasar secara cepat, terutama kelas aset, melebihi nilai fundamentalnya dengan margin yang besar. Di sinilah permintaan yang spekulatif dengan dalil nilai instrinsik akan memicu harga melambung.

Keadaan tersebut memicu meletusnya gelembung atau bubble burst, dan terjadi aksi jual besar-besaran sehingga harga turun, bahkan dengan cukup dramatis. Dalam banyak kasus, gelembung spekulatif diikuti oleh kehancuran sekuritas. Selain itu, perilaku pasar yang tinggi juga menjadi penyebab bubble burst. Itulah yang kemudian disebut sebagai bubble burst atau ledakan gelembung. Biasanya, gelembung yang disebabkan lonjakan harga aset didorong oleh perilaku pasar yang tinggi.

Pendapat Ahli

Dilansir dari Kompas, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan bahwa fenomena PHK massal yang terjadi di sejumlah startup di Indonesia dalam waktu berdekatan ini bisa dibilang sebagai bubble burst. “Ini masuknya banyak, dia (para startup) ini menggelembung besar kemudian pecah dan hilang,” ujar Didik. Menurut Didik, kondisi startup di Indonesia sebelum pandemi dan saat pandemi cukup kontras. Sebelum pandemi, para perusahaan ini membesar atau secara instan merekrut banyak karyawan untuk membangun perusahaan. “Hilangnya start-up ini atau dipangkasnya jumlah karyawannya ini seperti kunang-kunang, datang sebentar, besok bisa hilang.” lanjut dia. Didik mengatakan, hal ini berbeda dengan perusahaan mobil yang cukup “settle” di sektor ekonomi global. Sebab, perusahaan mobil ini tidak mungkin hancur begitu saja, karena dirintisnya secara perlahan-lahan, tidak instan, dan server keuangannya baik.

Melansir dari artikel Kontan, Nicholas Cator, Founder and Managing Partner dari Venturi Partners, sebuah platform investasi berbasis di Singapura menilai fenomena bubble burst yang terjadi pada beberapa startup di Indonesia saat ini akan kembali pulih dalam enam hingga 12 bulan mendatang. Selain itu, sembari melihat pasar konsumer di Indonesia, Venturi Partners berharap dalam 12 bulan ke depan pihaknya bisa berinvestasi pada brand asal Indonesia.

Kesimpulan

Dari pembahasan artikel di atas, secara garis besar biasanya fenomena bubble burst dikaitkan dengan PHK massal di perusahaan startup. Sesuai dengan namanya, fenomena yang banyak dibicarakan ini terjadi karena harga pasar startup yang berkembang dan menggelembung secara begitu cepat sehingga besar juga resiko untuk jatuh dan pecah. Dampak ini juga jadi semakin berasa  dengan adanya pandemi dua tahun lalu.

Nah, itulah dia penjelasan mengenai bubble burst, Klobbers! Semoga dengan artikel ini kamu jadi bisa lebih paham mengenai fenomena yang sedang ramai dibicarakan dalam dunia startup ini ya. Harapan penulis adalah agar fenomena ini bisa cepat berlalu agar menghindari semakin banyaknya kejadian PHK massal, dan tidak memperbanyak angka pengangguran di Indonesia.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.