Blog post

Kamu Ingin Memiliki Tato? Yuk Simak Ini!

28/05/2022Gregorius Yudhistira

Hi Klobbers!

Memiliki tato bisa dibilang sebagai bentuk seni atau bahkan ekspresi seorang individu. Ada beberapa kesenangan dan kepuasan tersendiri saat kamu bisa memiliki tato. Namun adanya tato juga memiliki beberapa tantangan tersendiri, salah satunya dalam dunia kerja. Beberapa pihak masih ada yang menganggap tato sebagai sesuatu yang tidak profesional, tidak rapi dan tidak bermoral. Tidak jarang juga seseorang menjadi sulit mendapatkan pekerjaan karena memiliki tato di tubuhnya.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, pemikiran tersebut sudah mulai bergeser. Beberapa orang dan perusahaan mulai membuka pikiran mereka mengenai tato, khususnya di lingkungan kerja. Lalu bagaimana gambaran seseorang yang memiliki tato di dunia kerja sekarang ini?

Tanggapan Pemberi Kerja

Artikel dari BBC mengatakan bahwa tampaknya perusahaan menjadi lebih toleran terhadap tato yang terlihat. Air New Zealand mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri larangan ‘seni tubuh’ (tato) untuk memungkinkan pekerja mengekspresikan individualitas dan warisan budaya mereka. Polisi Metropolitan London juga mulai melonggarkan larangan merekrut kandidat dengan tato, dengan mengatakan tato sekarang akan dipertimbangkan berdasarkan “kasus per kasus”.

Andrew Timming, seorang peneliti dari Universitas St. Andrews mengatakan tato ini dapat menarik konsumen terutama yang berusia lebih muda. “Pencari kerja yang bertato dapat memperlihatkan dirinya sebagai kandidat yang atraktif. Mereka juga bisa memberikan kesan positif dari perusahaan terutama yang target pasarnya adalah anak muda,” jelasnya.

Faktor Generasi

Melansir dari artikel Liputan6, persepsi masyarakat tentang tato berubah sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir, karena banyaknya individu muda yang memiliki tato di tubuh. Dunia kerja kini memiliki tren yang lebih menerima individu-individu dengan seni tersebut.

Namun, jumlah milenial di posisi kepemimpinan juga menjadi faktor. Generasi saat ini yang berumur 20-an hingga pertengahan 30-an telah menjadi bos dan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan. Mereka akan lebih terbuka dengan keanekaragaman dan tren ini mungkin akan terus tumbuh.

Jadi, kini semakin banyak orang bisa mengekspresikan diri mereka sepenuhnya tanpa takut tidak diterima baik di tempat kerja.

Gambaran di Indonesia

Di Indonesia sendiri, sudah mulai ada perusahaan yang mengizinkan karyawannya untuk menggunakan tato. Selama tato masih berada di tempat yang wajar (lengan, badan, atau kaki), biasanya perusahaan masih bisa mentolerir. Namun masih ada beberapa tempat kerja yang menolah untuk mempekerjakan individu bertato. Dilansir dari artikel CNBC Indonesia, ada dua kementrian yang menolak calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan tato.

Lalu bagaimana dengan pandangan hukum? Seperti dilansir dari artikel Hukum Online, di Indonesia belum ditemukan peraturan perundangan-undangan yang secara tegas melarang warga terutama karyawan untuk bertato.

Itulah gambarannya bagi kamu yang mau memiliki tato. Meskipun sejauh ini trennya mengarah kepada memperbolehkan, masih ada beberapa instansi yang belum terbuka kepada tato, terutama bila tato tersebut bisa terlihat. Hal ini membuat tato menjadi “kasus per kasus” sesuai dengan perusahaan. Maka dari itu, tidak salahnya kamu mencari tahu dulu latar belakang dan value perusahaan tersebut, atau bertanya kepada atasanmu, atau human capital (HC) perusahaan mengenai tato.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.