Blog post

Wanita dan Cerminannya di Dunia Industri

13/05/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Naura Fasya Ghassani
(Klik untuk melihat Profil Klob)

Manusia adalah makhluk yang sejahtera. Faktor kesejahteraan tersebut ditentukan oleh bagaimana manusia memperoleh kesejahteraan dengan mengalahkan tantangan atau hambatan dari luar maupun dalam. Perempuan tidak luput adalah makhluk yang “seharusnya” memiliki kesejahteraan pula sama seperti laki – laki. 

Pemikiran bahwa perempuan di bawah laki – laki sudah sangat basi dan ketinggalan zaman karena buktinya perempuan bisa menciptakan inovasi dan melakukan kegiatan di luar aktivitas domestik. Mereka dapat memiliki pekerjaan dan gelar pendidikan yang diinginkan. Dengan berniat melakukan kegiatan di luar rumah seperti bekerja, bukan berarti dirinya sudah siap. Tidak dipungkiri bahwa ada rasa cemas yang dialami oleh sebagian wanita bahwa bagaimana mereka akan diperlakukan di tempat kerja. 

Hak bagi pekerja wanita adalah mendapatkan upah yang sesuai dengan porsi pekerjaan dan jabatan yang dimiliki, mendapat rasa aman dan nyaman, dan mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapat. Hak biasanya “disediakan” dari pihak luar. Intinya adalah hak itu sendiri adalah bagi wanita untuk tidak mendapatkan diskriminasi. 

Sementara itu, kewajiban bagi pekerja wanita adalah menyelesaikan tugas – tugasnya tepat waktu dan berperilaku sesuai etika yang tidak akan mencoreng nama perusahaan. Namun, bukan berarti perusahaan tidak memiliki celah untuk tidak mencoreng namanya sendiri. Justru, beberapa tercoreng namanya akibat memperlakukan pekerja wanita semena – mena. Mereka melanggar hak dan kewajiban yang mereka sediakan sendiri. 

Salah satu yang dicemaskan adalah tidak akan mendapatkan rasa nyaman dan aman. Para pekerja wanita tidak sedikit ada yang dilecehkan baik secara verbal atau fisik bahkan menjurus seksual di mana sama sekali tidak wajar. Perundungan dari senior terhadap junior di tempat kerja kerap terjadi seperti junior disuruh untuk menyelesaikan pekerjaan milik senior yang sama tidak profesional. Bila tidak memuaskan akan dihina dan seringkali pemimpin atau atasan perusahaan tutup mata. 

Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang sudah disepakati bersama. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja mempengaruhi kualitas hak dan kewajiban yang dimiliki wanita. Pekerja wanita yang terpenuhi hak dan memenuhi kewajiban dapat mendongkrak performa perusahaan di mana membawakan keuntungan bagi kedua belah pihak. 

Manfaat yang diperoleh bila pekerja wanita diperbolehkan untuk berpendapat adalah ide – ide tersebut dapat dipikirkan sebagai pendongkrak kinerja dan hasil. Ide – ide tersebut dapat direalisasikan dengan bantuan dari pihak – pihak yang ahli di bidang tersebut pula. Pekerja wanita yang memberikan kontribusi tentu akan dan pantas diberikan apresiasi serta keuntungan dari kerja kerasnya. 

Hal itu mendorong tingkat terselesaikannya pekerjaan. Terdapat kepuasaan diri dari seorang wanita yang berhasil mencapai sesuatu. Hak dan kewajiban akan selalu selaras maka dari itu hak yang terpenuhi maka kewajiban akan terpenuhi sesempurna itu pula. Pekerja wanita tidak perlu dikasihani karena mereka kuat dan mengerti apa yang ingin dicapai. 

Oleh karenanya, ciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan pertahankan yang sudah membangun dan positif di mana manfaatnya benar – benar dirasakan semua pekerja wanita. Lenyapkan dengan cepat pandangan negatif sebelum menyebar kepada individu – individu lain. 

Sesama manusia dan wanita yang saling menguatkan menciptakan kinerja yang hebat. Hak dan kewajiban wanita dilarang untuk dipandang sebelah mata karena selain merugikan pekerja wanita itu sendiri, akan merugikan tempat kerja tersebut pula. Terlebih, bila pekerja wanita tersebut adalah seorang ibu, kehebatannya berlipat ganda dan tidak akan ada yang mau menolak ibu yang merupakan seorang superhero.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.