Blog post

Tokoh Inspiratif: Beliau adalah…..

13/05/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Vanya
(Klik untuk melihat Profil Klob)

Lahir pada 5 Mei 1923 dengan nama Oestina Emmanuel Nasution atau yang kerap disapa sebagai Ibu OE. Beliau lahir dalam sebuah keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan. Ayah dan Ibunya bersekolah dan berprofesi sebagai tenaga pengajar. Lahir ditengah-tengah masa penjajahan Belanda, membuat Ibu OE kesulitan untuk mengembang pendidikan. Hingga pada usianya yang ke-18, beliau memutuskan untuk meninggalkan kampungnya di Tapanuli, untuk mengejar pendidikan bidan di Batavia (sekarang menjadi Jakarta).

Sumber foto: halloriau

Sebenarnya siapa Ibu OE yang kita bicarakan ini? Mengapa dirinya dianggap sebagai Perempuan sukses? Dan apa yang membuatnya menjadi Perempuan sukses. Mari kita bedah satu per-satu. Setelah menyelesaikan pendidikannya sebagai Bidan, Ibu OE menikah dengan seorang wartawan Harian Indonesia Raya dan Harian Merdeka, yang bernama Bujonggir Bolitan Samuel Pandjaitan atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Sam.

Sam dan Ibu OE menikah pada 17 November 1946. Sam yang sebelumnya menjadi seorang wartawan, memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan memilih jalur untuk membuat korannya sendiri. Koran Soember yang merupakan harian sore, mulai terbit sejak 12 Mei 1947. Harian Soember yang terbit setiap sore ini menjadi titik balik kehidupan Sam dan Ibu OE. Dengan “melahirkan” harian Soember, Sam bebas menyalurkan inspirasinya, isi kepalanya, segala kekritisannya dalam menghadapi situasi Indonesia yang masih carut marut akibat penjajahan. 

Namun  sayang, harian Soember harus tutup usia pada 29 Agustus 1954. Dengan pekerjaan Sam sebagai wartawan sebelumnya, membuat dirinya memiliki begitu banyak kenalan dimana-mana, sampai Sam dipercaya untuk mengambil alih bengkel besar milik Belanda, yaitu VN Jawa Ford Motor Company. Perusahaan yang menjadi pengedar mobil Ford di Jawa Timur ini kemudian berganti nama menjadi PT. Agung Concern yang hingga saat ini masih terus beroperasi dengan bisnisnya yang semakin melebar.

Dengan berdirinya PT. Agung Concern, membuat Sam dan Ibu OE semakin sibuk dari hari ke hari. Mereka yang dikaruniai 4 anak laki-laki (1 meninggal) harus mengurus bisnis berbarengan dengan mengurus anak. Hal itu perlahan membuat kesehatan Sam menurun. Sam yang didiagnosa dengan penyakit kanker, menjalani pengobatan di Jepang. Dalam keadaan fisik yang kurang baik, tidak membuat Sam menjadi gentar dan menyerah dengan hidup. Sam justru berhasil membuat sebuah kesepakatan dengan Toyota. Sehingga kini PT. Agung Concern dikenal sebagai perusahaan pertama yang mendatangkan Toyota ke Indonesia. Dengan produk andalannya yang diberi nama Kijang, yang merupakan singkatan dari Kerjasama Indonesia dan Jepang.

Sepeninggal Sam, Ibu OE dihadapkan dengan kenyataan dirinya sebagai Perempuan harus dapat memimpin perusahaan sebesar PT. Agung Concern dan juga membesarkan 4 anak laki-lakinya. Terjadi banyak perdebatan pada saat itu. Karena dianggap seorang Perempuan tidak dapat menjadi pemimpin di satu perusahaan. Hal terbalik ditunjukkan oleh Ibu OE, beliau terbukti mampu melebarkan sayap PT. Agung Concern sepeninggal Sam. Tanpa ada rasa takut sedikitpun, Ibu OE berdiri dengan gagah, memimpin perusahaan.

Keraguan dari banyak pihak yang ditampilkan ketika Ibu OE memimpin perusahaan, dibuktikan olehnya dengan PT. Agung Concern hingga saat ini masih berdiri tegak dengan banyak anak perusahaan yang telah tersebar di Indonesia, menangani berbagai macam bidang yang berbeda. Tidak hanya terbatas pada otomotif.

Bekal ilmu yang diberikan Sam semasa hidup, ditambah rasa cinta Ibu OE yang begitu besar kepada Sam, membuatnya mampu menjalani hidup, bahkan tanpa adanya pendamping lagi. Ibu OE yang juga gemar menimba ilmu, tidak berhenti sampai disitu saja. Beliau menamatkan S1 pada Ilmu Sosial dan Politik, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Jakarta. Dengan kegigihannya dan kegemarannya menimba ilmu, Ibu OE melanjutkan sekolah lagi pada bidang Filsafat di Universitas Indonesia dengan mengambil gelar S1-S2, namun sayang, pada saat berkuliah untuk mendapatkan gelar S3, beliau secara fisik sudah sulit menerima materi, sehingga harus berhenti.

Karir beliau tidak hanya sebagai pemimpin perusahaan saja, beliau juga pernah mengajar sebagai dosen di UNTAG, dosen di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan juga pernah menjabat sebagai Dekan Fisip UNTAG, dan berbagai macam karir dibidang lainnya.

Beliau juga telah melahirkan karya dalam bentuk sebuah buku filsafat yang berjudul Manusia Sebagai Eksistensi dan Problema Manusia. Buku tersebut ditulis oleh Ibu OE sebagai hasil dari diskusi-diskusi beliau dengan rekan-rekan filsafatnya. Salah satu kata mutiara dari Ibu OE yang menjadi sebuah filosofis hidup yang sangat bijak adalah “Berpikir Lurus dengan Hati yang Tulus”. 

Menjadi Perempuan, tidak pernah membuat Ibu OE menjadi sosok yang mudah gentar ketika menghadapi dunia. Beliau tetap berdiri tegak ditengah segala problematika kehidupan yang datang padanya. Dengan berpegang pada filosofi hidupnya sendiri, beliau mampu menunjukkan bahwa, kita tidak perlu merasa rendah diri hanya karena kita ini seorang Perempuan. Perempuan memiliki porsi yang sama dan memiliki kemampuan yang sama juga dengan laki-laki. 

Menjadi pemimpin sebuah perusahaan besar, menjadi Ibu tunggal bagi 4 anak laki-laki. Tentu akan terasa sulit ketika kita tidak memiliki mental baja. Hal itulah yang dimiliki oleh Ibu OE. Mental baja yang telah ditempa sejak beliau berusia dini, membawa begitu banyak kesuksesan bagi Ibu OE. Anak serta cucunya pun menjadi orang-orang sukses. Ibu OE yang meninggal pada 11 Februari 2020 pada usianya yang ke-97 tahun, meninggalkan begitu banyak kenangan manis tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi para kerabat, teman, kolega. Ibu OE yang dikenal sangat bersahaja selama hidupnya, mampu menunjukkan diri sebagai sosok Perempuan sukses. 

Hidup dimasa perang dunia, tentu menjadi satu kesulitan sendiri. Terutama sebagai Perempuan. Yang dimana memiliki begitu banyak keterbatasan, terutama dalam menimba pendidikan. Hal itu dibantah dengan kegigihan Ibu OE mengemban pendidikan. Hasil tempaan itu yang kini membuat beliau selalu dikenang dan dikenal sebagai salah satu Perempuan sukses di Indonesia.

Konstruksi Perempuan 3R (dapur, kasur dan sumur) terbantahkan secara nyata. Perempuan juga bisa menjadi pemimpin. Perempuan juga berhak memiliki pendidikan yang tinggi. Kini, perempuan tidak perlu lagi merasa tersaingi oleh Laki-laki. Karena Perempuan dan Laki-laki memiliki hak yang sama dalam memimpin, berpendidikan. Sebuah penelitian bahkan mengatakan bahwa kecerdasan seorang anak diturunkan melalui Gen Ibu. 

“menurut penelitian ahli dari University of Washington, wanita cenderung mentransmisi gen kecerdasan ke anak yang terbentuk dari kromosom X.Wanita memiliki dua kromosom X, sedangkan pria hanya memiliki satu kromosom X. Artinya, wanita dua kali berpeluang mewariskan kecerdasan pada anak ketimbang pria.”

Sebagai Perempuan, janganlah merasa gentar ketika memiliki pendidikan yang tinggi. Dengan memiliki pendidikan yang tinggi, kita akan mampu memimpin diri kita sendiri dan juga memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang nantinya akan dilahirkan. Selain pendidikan formal, pendidikan mental juga menjadi faktor yang tidak dapat dilepaskan. Mental yang kuat dengan pendidikan yang layak, akan melahirkan generasi-generasi emas bagi kehidupan selanjutnya.

Referensi:

https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-kecerdasan-anak-diwarisi-dari-ibu diakses pada 29 April 11.00

Djalil, Linda. Dra. OE Pandjaitan S.S., M.Hum (boru Nasution) “Berpikir Lurus dengan 

Hati yang Tulus”. Cetakan ketiga: 2018. Sumber Agung: Jakarta.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.