Blog post

Pemberdayaan Perempuan: Bentuk Kepercayaan Diri

15/04/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Nakeisya Najwaa Zhafirah

Women empowerment menjadi salah satu topik penting yang beredar dan berkembang di  masyarakat. Seperti diketahui melalui istilahnya, women empowerment memiliki keterkaitan erat dengan perempuan dan pemberdayaannya di masyarakat. Di Indonesia, istilah tersebut dialih  bahasakan menjadi “Pemberdayaan perempuan” yang mana dapat diartikan sesuai dengan  pandangan dari tiap individunya.

Pengertian Pemberdayaan Perempuan

Salah satu pengertian dari pemberdayaan perempuan yakni  proses penyadaran dan pembentukan kapasitas (capacity building) terhadap partisipasi yang lebih  besar seperti keluasan, pengawasan, dan pengambilan keputusan serta tindak transformasi yang  mengarah pada perwujudan persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki  (Ma’arif, Syafi’i, 2003: 189).

Pengertian lain menurut pandangan salah satu selebriti papan atas di  Indonesia yang banyak menginspirasi generasi baru melalui pencapaiannya yakni Maudy Ayunda.  Ia berpendapat melalui acara Fimela Fest 2018, “Kalau buat aku, women empowerment itu  penting banget. Kita sebagai perempuan yang lahir di banyak situasi-situasi dunia pekerjaan, dunia  digital dan yang lainnya, sudah seharusnya perempuan memiliki kepercayaan diri dan kebebasan  untuk membuat pilihan sendiri dengan kemampuannya”. 

Isu-isu mengenai Perempuan

Pemberdayaan perempuan dapat menghubungkan satu isu ke isu lainnya dengan kesamaan topik yakni “Perempuan”. Isu – isu tersebut bisa berupa kesetaraan gender, kesenjangan hak dan  kewajiban bagi perempuan, menurunnya tingkat kepercayaan diri perempuan, dan lain sebagainya.  Hal ini dikarenakan pemberdayaan perempuan merupakan akar dari segalanya, yang mana perempuan harus memiliki pendirian yang teguh, rasa kepercayaan yang tinggi, kebebasan dalam  memilih, bahkan kebebasan untuk tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh masyarakat.

Sebagai contoh perempuan memiliki hak dalam memilih yakni memilih untuk tidak menikah.  Biasanya hal ini didasari oleh pemikiran bahwa perempuan tersebut menginginkan adanya  kebebasan dalam kesendirian, kejayaan terhadap kesendirian, dan faktor pekerjaan yang  dimilikinya. Melalui contoh tersebut, bisa diartikan bahwa rasa kepercayaan diri pada seorang perempuan sudah semestinya ditanamkan sejak dini. Hal ini akan memberikan efek yang baik bagi  dirinya dan orang sekitarnya.

Selain itu, contoh pemberdayaan perempuan pada kesetaraan gender  yakni pemberian kesempatan yang sama bagi perempuan untuk bekerja di berbagai bidang dan  tempat atau menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Hal seperti ini akan berkaitan dengan hak  dan kewajiban perempuan, sebagai contoh perempuan layak mendapatkan upah kerja yang setara  dengan laki-laki sebagai bentuk haknya. 

Dengan adanya pemberdayaan perempuan yang hadir di sekitar masyarakat akan  memberikan pandangan yang luas dan terbuka mengenai perempuan. Namun, dengan hadirnya  women empowerment atau pemberdayaan perempuan ini bukan berarti kita dapat merendahkan  posisi laki-laki. Karena baik bagi laki – laki maupun perempuan memiliki perbedaan secara  biologis namun masih tetap bisa diberikan kesetaraan melalui kesetaraan gender saat ini.

Menurut KPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak), mempromosikan kesetaraan gender  adalah bagian utama dari strategi pembangunan dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat  (semua orang)-perempuan dan laki-laki-untuk mengentaskan diri dari kemiskinan dan  meningkatkan taraf hidup mereka.  

Lalu, bagaimana kita dapat melakukan pemberdayaan terhadap perempuan saat ini? Ada  beberapa cara untuk melakukannya di antaranya : 

1.Menghargai setiap keputusan yang diambil oleh perempuan tersebut

2.Memberikan kepercayaan terhadap apa yang dilakukan oleh perempuan

3.Memberikan keleluasaan terhadap perempuan untuk mendapatkan haknya

4.Menyediakan berbagai lapangan pekerjaan serta kesempatan belajar untuk perempuan

5.Selalu sadar akan isu – isu perempuan sehingga dapat memiliki pemikiran terbuka akan kehadiran perempuan.

Melalui bacaan di atas, kita tentunya sudah dapat mengetahui apa arti women empowerment atau pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan dapat diartikan sebagai kebebasan dan  kesetaraan kesempatan bagi perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai sesama perempuan sudah semestinya mendukung satu sama lain untuk terus menghargai setiap keputusan  dan tidak memaksa perempuan lain untuk sesuai dengan standar tertentu. Jadikan women  empowerment sebagai dasar pengetahuan untuk bersikap lebih baik terhadap perempuan maupun untuk hidup bermasyarakat.

Referensi : 

Haris, A. (2018). Apa Pendapat Maudy Ayunda tentang Women Empowerment. Diakses pada 10  April 2022, dari https://akurat.co/apa-pendapat-maudy-ayunda-tentang-women empowerment 

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. (2017). Mencapai Kesetaraan Gender dan  Memberdayakan Kaum Perempuan. Diakses pada 10 April 2022, dari  

https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1439/mencapai-kesetaraan-gender dan-memberdayakan-kaum-perempuan.  

Ma’arif, Syafi’i. (2003). Pembangunan dalam Perspektif Gender, 189. Diakses pada 10 April  2022, dari Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.