Blog post

Gambaran “Blurred Boundaries” Saat WFH (Bagian 2)

13/04/2022Gregorius Yudhistira

Halo Klobbers!

Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mulai mereda dan beberapa sektor industri sudah mulai kembali berjalan normal. Beberapa perusahaan sudah mulai kembali menjalankan work from office atau WFO. Namun beberapa perusahaan lainnya juga masih ada yang menerapkan work from home atau WFH, dan ada juga yang menerapkan hybrid (campuran antara WFO dan WFH). Dengan konteks adanya perusahaan yang masih menerapkan WFH, kita akan melanjutkan artikel sebelumnya. Pada artikel kali ini kita akan kembali membahas mengenai blurred boundaries atau batas yang hilang saat menjalankan work from home atau WFH.

Komunikasi dan Interaksi

Bentuk komunikasi dan interaksi yang terjadi antara kamu dan orang-orang yang bekerja denganmu juga bisa berubah. Komunikasi dilakukan secara jarak jauh, kamu bisa menggunakan group chat atau chat secara pribadi untuk melaporkan pekerjaanmu. Rapat juga bisa dilakukan dengan aplikasi-aplikasi seperti Zoom, Google Meet ataupun Microsoft Teams. Di satu sisi, ini membuat sebuah kepraktisan baru. Tidak perlu lagi sekarang kamu ke kantor klien hanya untuk meeting sebentar yang ternyata sebenarnya bisa dibahas melalui email. Pertemuan, diskusi, follow-up, semua bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Namun ada hal negatif yang didapatkan juga. Interaksi organic yang biasa kamu dapatkan dari teman kantormu sekarang berubah menjadi sebatas via smartphone saja.

Keseharian Mengganggu Pekerjaan

Kita sempat membahas kalau adanya WFH bisa mengganggu kehidupan pribadi kita karena jam kerja yang bertambah. Blurred boundaries membuat seakan-akan pekerjaan kantor menginvasi kehidupan pribadi kita. Tapi sadarkah kamu kalau ada kejadian yang bisa membuat keadaan sebaliknya? Dimana kehidupan pribadi kita juga bisa mengganggu pekerjaan? Berbeda dengan di kantor, kamu tidak berada dalam situasi yang terkontrol. Di kantor kamu diberikan tempat untuk bekerja, dan situasi yang memang sudah diatur sedimikian rupa untuk memastikan produktivitas kerja. Berbeda saat semua orang bekerja dari rumah masing-masing. Pada dasarnya, tidak semua orang memiliki keadaan yang sama saat bekerja dari rumah. Bisa saja kondisi rumahmu tidak 100% mengakomodasi untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang kamu dapatkan. Mungkin Klobbers ada yang pernah mengalami hal-hal seperti ini: diminta angkat jemuran di tengah online meeting, pompa air penuh saat kamu sedang sibuk mencari data, atau anggota keluargamu di rumah ada yang berisik saat kamu sedang konsentrasi menghitung keuangan divisi kantor.

Koneksi Internet

Dengan hubungan jarak jauh yang bisa dilakukan, semua bisa menjadi terasa lebih praktis. Mulai dari  rapat melalui aplikasi video conference, hingga mengirim dan berbagi dokumen melalui internet atau cloud sharing. Namun sadarkah kamu kalau kehidupan kita saat WFH menjadi sangat bergantung dengan koneksi internet? Sebenarnya bergantung dengan koneksi internet bukanlah lah yang 100% persen buruk. Di era informasi yang serba cepat seperti saat ini, semua hal pasti akan membutuhkan koneksi internet. Namun melihat kondisi Indonesia saat ini dengan infrastruktur internet yang dimiliki, bergantung seutuhnya dengan internet di rumah bisa berdampak kurang baik. Dilansir dari detinknet, data yang dimiliki oleh Speedtest Global Index menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki kecepatan internet yang rendah dibandingkan negara-negara lain. Kita masih berada di urutan ke 181 di seluruh dunia dalam kecepetan internet fixed broadband, dan berada dalam urutan terakhir di Asia Tenggara. Di tambah dengan infrastruktur yang belum memadai di seluruh Indonesia, kebergantungan dengan koneksi internet karena WFH bisa memberikan masalah bagi banyak orang. Bayangkan misalnya Klobbers harus melakukan online interview dengan tampilan kamera yang pecah dan suara yang delay karena bandwidth yang rendah, atau harus memakan waktu lama untuk mengirim file yang besar saat diminta secara cepat.

Itulah beberapa gambaran lainnya dari blurred boundaries yang muncul saat WFH, Klobbers. Meskipun  kehidupan kerja di tengah pandemi sudah berjalan selama dua tahun, mungkin belum semua orang bisa memahami atau terbiasa dengan kebiasaan yang bisa dikatakan cenderung baru ini. Semoga dengan artikel ini, kamu jadi lebih paham mengenai WFH dan dampaknya, terutama yang menggambarkan mengenai batas-batas yang bisa hilang karena bekerja dari rumah. Namun yang perlu kamu jadikan catatan, gambaran-gambaran tersebut bisa sangat berbeda dari tiap kasus ke kasus, pribadi ke pribadi, dan perusahan ke perusahaan. Jadi lebih baik tidak langsung kamu pukul rata kalau semua kejadian WFH itu sama. Tapi, penulis berharap tulisan ini bisa membantu kamu, misalnya saat mendapat kesempatan hybrid dan bisa memilih antara WFO atau WFH. Jadi kamu sudah memiliki gambaran yang cukup. Cheers, Klobbers!

Berikan Komentar

Your email address will not be published.