Blog post

Dampak Covid-19 terhadap Makro Ekonomi Indonesia

08/04/2022Kontributor Blog by Klob

Ditulis oleh: Sahrul Paipan

Ekonomi makro adalah sistem yang mempelajari perekonomian secara menyeluruh. Acuan yang digunakan untuk mengukur ekonomi makro adalah Asumsi Dasar Ekonomi Makro (ADEM) yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi inflasi nilai tukar suku bunga harga minyak dan lifting minyak beserta gas.

Pertumbuhan ekonomi yang merupakan aspek dasar dari ADEM sendiri mengalami kontraksi pada tahun 2020 yang disebabkan oleh covid-19. Aspek ekonomi makro lainnya yaitu inflasi juga mengalami dampak karena covid-19 namun hubungannya negatif inflasi merupakan cerminan kestaBIlan nilai rupiah yang merupakan tujuan tunggal Bank Indonesia tujuan tunggal tersebut tercermin dari dua aspek yaitu menjaga tingkat inflasi dan menjaga kestabilan nilai tukar. jika covid-19 berhubungan negatif dengan inflasi namun tidak dengan nilai tukar karena kenaikan kasus covid19 berdampak terhadap depresiasi rupiah. Aspek ekonomi makro lainnya yaitu suku bunga covid19 menyebabkan Bank Sentral harus memilih kebijakan menurunkan suku bunga acuan dengan tujuan agar perbankan leBIh aktif dalam menyalurkan kreditnya.

Covid-19 menjadi salah satu bencana Global akibat yang ditimbulkannya pun bukan hanya di Indonesia namun juga hampir bagi seluruh negara di dunia. Akibat lainnya dari covid19 adalah meningkatnya angka pengangguran karena banyak usaha yang tutup yang disebabkan karena penurunan pengeluaran agregat.

Tahun PE RATE PT KURS PULN INFLASI
2017 5,07 4,25 5,5 13384 10,13 3,61
2018 5,17 6 5,3 14246 6,51 3,13
2019 5,02 5 5,23 14146 7,49 2,72
2020 -2,07 3,75 7,07 14572 3,31 1,68
2021 3,69 3,5 6,49 14311 -0,38 1,87

Tabel 1 Data

Sumber BI, BPS dan The Global Economy

 Keterangan:

PE             : Pertumbuhan Ekonomi Rate         : Suku Bunga

PT            : Pengangguran Kurs         : Nilai Tukar

PULN      : Perubahan Utang Luar Negeri

Tabel 1 menunjukkan jika pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar -2,07 sedangkan pada tahun 2017 sampai 2019 perekonomian terus tumbuh pada kisaran angka 5%. Tahun 2020 merupakan tahun Puncak pandemi covid-19 di Indonesia pada tahun tersebut banyak usaha yang harus gulung tikar atau mengurangi jumlah karyawan sehingga angka pengangguran pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan. Meningkatnya angka pengangguran juga disebabkan karena keBIjakan dari pemerintah yang tujuannya sebenarnya adalah untuk menekan penyebaran covid-19 keBIjakan tersebut antara lain lockdown, Menutup tempat wisata dan pembatasan jam malam di mana semua kebijakan tersebut ada konsekuensinya.

Untuk angka inflasi sendiri Justru pada tahun 2020 merupakan tingkat inflasi terendah sebesar 1,68%. Inflasi dapat terkendali saat pandemi karena permintaan masyarakat menurun yang disebabkan covid-19 produk dapat terpenuhi juga adanya Sinergi yang baik antara BI dengan pemerintah. Pemerintah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mengurangi dampak covid-19. Peningkatan belanja pada sektor sosial juga menyebabkan utang pemerintah meningkat meningkatnya utang juga karena program lainnya seperti percepatan proses vaksinasi dan juga stimulus percepatan perbaikan ekonomi karena covid-19.

Saat Puncak covid-19 banyak sektor usaha yang terimbas sehingga penyaluran kredit menjadi terganggu oleh karena itu BI menurunkan suku bunga acuan yang tujuannya agar penyaluran kredit menjadi lancar sehingga percepatan pemulihan ekonomi dapat terealisasikan,Suku bunga acuan pada tahun 2020 Mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan suku bunga dan melemahnya perekonomian akibat convid-19 juga berdampak pada melemahnya nilai tukar melemahnya perekonomian dan menurunnya suku bunga menyebabkan investor lebih memilih untuk menyimpan uangnya dalam bentuk mata uang yang lebih kuat sehingga permintaan terhadap rupiah menurun hal lainnya juga karena terganggu proses ekspor karena adanya Lockdown yang menyebabkan permintaan terhadap rupiah melemah yang pada gilirannya rupiah semakin terdepresiasi.

Kesimpulan dan saran dampak pandemi terhadap makro ekonomi Indonesia sangat besar dan saling mempengaruhi sehingga semakin menyusahkan masyarakat yang pada satu sisi harus berjuang dengan pandemi dan pada sisi lainnya juga harus berjuang dengan perekonomian yang semakin memburuk. Utang merupakan jalan pintas yang harus dipilih oleh pemerintah namun utang bukanlah jalan keluar karena utang hanya menunda permasalahan bukan menyelesaikannya.

Pandemi covid-19 harus menjadi sebuah pembelajaran khususnya bagi negara Indonesia agar bisa lebih mandiri dalam menyelesaikan permasalahannya sehingga diharapkan adanya suatu terobosan kebiakan yang dapat memastikan perekonomian tetap aman meski terjadi krisis global. Apalagi negara-negara di seluruh dunia belum sepenuhnya pulih dari covid-19 bahkan diperparah dengan konflik antara Rusia dan Ukraina sehingga diharapkan ada penelitian Penelitian dan juga terobosan kebijakan yang dapat memberikan sebuah jalan keluar bagi negara Indonesia apabila hal serupa terjadi dan pemerintah dapat lebih sigap dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang lebih mandiri.

Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya di Blog by Klob.

Berikan Komentar

Your email address will not be published.