
Perlukah Kaum Muda Memikirkan Dana Pensiun?
Hai Klobbers!
Seperti dibahas pada artikel sebelumnya, menabung untuk dana pensiun bisa mulai kamu lakukan dari usia sebelum 30 tahun. Hal ini bisa kamu lakukan agar kamu memiliki waktu sekitar 25 tahun untuk menabung hingga usia 55 tahun.
Namun mungkin kamu berpikir, “kenapa harus mulai menabung dari sekarang? Bukankah 25 tahun masih lama?”. Betul, 25 tahun memang waktu yang lama, tapi justru karena itulah berarti kamu mendapat waktu lebih banyak untuk menabung. Intinya, dengan mempersiapkan tabungan semenjak awal, kamu bisa menikmati hari-hari senjamu dengan lebih tenang. Jadi kira-kira apa saja hal yang kamu dapatkan apabila mempersiapkan dana pensiun semenjak muda?
Meringankan Beban Keluarga
Di hari tua nanti, mungkin saja kamu memiliki kerabat seperti anak, menantu, adik atau anggota keluarga lainnya. Meskipun statusmu sudah pensiun, tentunya kamu tetap membutuhkan dana untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan terbatasnya sumber pemasukan sebagai pensiunan, tidak menjadi mustahil kerabatmu harus membiayai kebutuhan di hari tuamu.
Kerabat tersebut nantinya harus mengalokasikan dana yang mereka miliki untuk membiayai hari tuamu. Mungkin mereka bisa saja tidak merasa terbebani, tetapi dana tersebut seharusnya bisa mereka gunakan untuk kebutuhan mereka dan keluarga inti mereka sendiri. Maka dari itu, akan lebih baik apabila kamu memiliki dana pensiun, daripada harus mengandalkan keluarga atau kerabatmu.
Bangkrut di Masa Pensiun
Mungkin kamu punya usaha, atau ada beberapa aset yang kamu miliki. Tapi belum tentu itu semua bisa mencukupi, karena usaha dan asetpun memiliki upkeep yang harus dijaga. Tanpa dana pensiun yang sudah kamu tabung dari muda, menjaga angka upkeep menjadi lebih sulit. Dengan biaya upkeep yang selalu ada, ditambah dengan kebutuhanmu sehari-hari, kamu bisa saja terancam bangkrut di hari tua.
Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Indonesia mengatakan bahwa 90% generasi Millennials bisa bangkrut pada hari tuanya. Hal ini diitunjukan oleh hasil survey Perkumpulan DPLK yang mengatkan bawha tidak ada keinginan dari generasi Millennials untuk mempersiapkan dana pensiun mereka semenjak muda.
Waktu yang Panjang dan Pengaruh Inflasi
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel, dengan menabung untuk dana pensiun dari usia sebelum 30 tahun, secara langsung waktumu lebih banyak. Ambil contohnya kamu mau pensiun pada usia 55 tahun. Jika kamu mulai menabung dari usia 25 tahun, kamu masih punya waktu 30 tahun untuk memenuhi angka tabungan yang kamu inginkan. Angka yang perlu kamu sisihkan juga menjadi tidak banyak, dan terasa lebih ringan. Bandingkan apabila kamu baru memikirkan tabungan pensiun dan memulai pada usia 40 tahun. Waktu kamu hanya tersisa 15 tahun dan pastinya jumlah yang harus kamu sisihkan untuk mencapai angka yang kamu inginkan menjadi lebih besar dan berat.
Inflasi juga memiliki peran dalam hal ini. Nilai mata uang yang fluktuatif bisa mempengaruhi jumlah uang yang harus kamu sisihkan untuk tabungan. Apabila terjadi inflasi dalam beberapa tahun ke depan, kamu harus menabung dengan jumlah yang lebih banyak, ditimbang saat kamu menabung sebelum terjadinya inflasi.
Mengumupulkan niat menabung memang bukan hal yang mudah. Terutama saat kamu harus menabung untuk waktu yang lama, dan masih jauh di masa depan. Namun semua bentuk tabungan itu akan menjadi sangat worth it ketika kamu sudah mencapai waktu pensiun nanti. Apalagi kalau kamu sudah mempersiapkan dana pensiun dari muda. Maka dari itu penting bagi kaum muda untuk mulai menabung untuk dana pensiun. Kegiatan menabung sendiri akan lebih mudah apabila kamu memiliki sistem budgeting yang terencana. Kamu bisa belajar mengenai budgeting untuk tabungan hari tuamu melalui artikel Klob yang berjudul “Investasi atau Menabung? Pelajari Cara Mudah Untuk Budgeting!” Selamat menabung, Klobbers!