Apakah Investasi Properti Keputusan Tepat Untukmu?
Halo Klobbers!
Beberapa artikel yang lalu, kita sempat membahas tentang bentuk-bentuk investasi yang bisa dilakukan oleh Millennials dan Gen-Z. Kali ini, kita akan lebih fokus kepada salah satu bentuk investasi tersebut, yaitu investasi properti. Seperti sempat dibahas di artikel sebelumnya, investasi properti sendiri adalah bentuk investasi fisik dengan modal yang relatif besar, namun dengan potensi keuntungan yang besar. kamu juga berpotensi mendapatkan keuntungan yang besar juga dalam jangka panjang. Investasi properti sendiri memiliki beberapa model, yang pertama adalah menjual properti yang kamu bangun di atas tanah yang kamu miliki, dan yang kedua adalah dengan menyewakan properti itu sendiri untuk mendapatkan passive income.
Namun apakah mengambil invesati properti merupakan keputusan yang tepat buatmu? Yuk, kita lihat apa saja yang perlu diperhatikan sebelum menentukan keputusan tersebut!
Kenali Kondisi
Layaknya semua bentuk investasi, kamu harus mengenali kondisi dan kebutuhan terlebih dahulu. Kondisi dalam hal ini bisa berarti kondisi finansialmu, apakah dana yang kamu miliki cukup atau tidak, dan apakah kamu memiliki tabungan atau dana darurat apabila kamu mengambil bentuk investasi ini.
Kondisi juga bisa berarti kondisi pasar properti. Apakah dalam masa kamu mau menjalani investasi properti, ada kebutuhan yang cukup untuk menjalankan bisnis tersebut. Contohnya, misalnya kamu menemukan bahwa harga properti sedang turun dan akhirnya kamu memutuskan untuk membeli properti untuk melakukan investasi, tapi bisa saja ternyata harga properti turun karena memang minat dalam pembelian properti sedang rendah. Maka dari itu melakukan research kecil sebelum mengambil keputusan juga penting. Hal-hal tersebut akan lebih baik jika kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum menentukan apakah investasi properti merupakan keputusan yang cocok untukmu.
Pastikan Kamu Memiliki Dana yang Cukup
Seperti yang dibahas di atas, investasi pada bidang properti membutuhkan modal yang relatif besar. Umumnya, saat kamu memulai investasi properti, kamu tidak akan hanya mengeluarkan dana yang besar sekali saja. Contoh hal yang harus kamu bayarkan adalah biaya tanda jadi atau booking fee, yang merupakan bentuk tanda kalua kamu sudah membeli properti tersebut. Kamu juga harus membayarkan uang muka, dimana kamu harus melunasi sebagian dari seluruh harga properti sesuai dengan perjanjian yang disepakati oleh pihak pengembang properti.
Setelah membayar kedua hal tersebut, kamu diwajibkan untuk membayar properti yang akan kamu investasikan. Tapi tenang saja, investasi properti bisa kamu lakukan dengan angsuran untuk properti atau yang bisa disebut sebagai Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). KPR ini bisa membantu kamu dalam mengtur dan mengalokasikan danamu, karena sekaligus kamu membayar angsuran propertimu, kamu bisa menjalankan investasi propertimu juga. Dalam mengajukan KPR, biasanya pihak bank juga akan melakukan background-checking, salah satunya apakah kamu memiliki sumber pemasukan yang stabil atau pekerjaan tetap. Untuk membantu hal ini, kamu juga bisa lho menggunakan Klob untuk mencari pekerjaan yang cocok buat kamu!
Ketahui Pasar yang Tepat
Dalam menjalani investasi properti, pastinya kamu harus mengetahui pasar yang tepat untuk properti tersebut. Beberapa hal seperti lokasi dan bentuk properti dapat membantu mengetahui dan memilih pasar yang tepat.
Memilih lokasi adalah salah satu hal yang harus kamu tentukan terlebih dahulu sebelum kamu memulai investasi properti. Orang-orang biasanya membeli atau menyewa properti karena lokasinya yang strategis. Dengan mengetahui dimana kamu akan memulai investasi propertimu, kamu bisa melanjutkan langkah ke dua, yaitu bentuk properti. Dalam langkah ini, kamu harus bisa menentukan bentuk properti yang akan kamu investasikan. Dengan kamu sudah memilih lokasi yang strategis, sekarang kamu bisa menentukan bentuk properti apa yang sesuai dengan lokasi tersebut. “Apakah lebih baik membuat rumah lalu dijual, atau mau dikontrakkan?” “Apakah lebih baik membuat kos-kosan? Kalau iya, lebih baik untuk pekerja atau pelajar?” Dengan membertimbangkan hal-hal tersebut kamu bisa memilih pasar yang tepat untuk investasi propertimu.
Pikirkan Jangka Panjangnya
Sebelum mengambil keputusan, pikirkan juga jangka panjangnya. Karena saat telah membeli properti dan dijadikan sarana investasi pun, bukan berarti keuntungannya langsung datang begitu saja dan kamu tidak ada pengeluaran. Masih ada pengeluaran-pengeluaran di luar angsuran yang harus kamu pikirkan, misalnya upkeep untuk properti tersebut, seperti biaya listrik, kebersihan, dan keamanan. Kamu juga harus memikirkan, dalam beberapa tahun ke depannya, apakah properti yang akan kamu investasikan nanti akan terus membawa keuntungan, dan apabila tidak, apa langkah selanjutnya yang harus kamu ambil?
Meskipun memiliki potensi keuntungan yang besar, mengambil investasi dalam bentuk properti tentunya bisa menjadi pilihan yang beresiko, terutama untuk kalangan generasi Millennials dan Gen-Z yang mungkin baru mulai bekerja dan belum memiliki modal yang cukup atau mungkin pas-pasan. Selain sebagai bentuk investasi, properti sendiri sebenarnya bisa menjadi bentuk beban atau liability apabila tidak dikelola dengan benar.
Dengan bahan pertimbangan ini, harapannya kamu sebagai bagian dari Millennials dan Gen-Z dapat memastikan terlebih dahulu apakah investasi dalam bentuk properti merupakan keputusan yang tepat.