Psikotes dalam Rekrutmen Kerja

Hi Klobbers!

Tahukah kamu bahwa ada banyak perusahaan yang menggunakan psikotes dalam proses rekrutmen? Mungkin ada beberapa dari kamu yang masih belum mengerti apa yang dimaksud dengan psikotes. Yuk, kita mulai telusuri pengertian dari psikotes! Kak Irene Sugiharto, seorang  ahli dalam  bidang HR Consultant dan seorang praktisi Lumina Learning assessment tools mengatakan bahwa psikotes itu adalah alat pengukur kapabilitas dan juga kecerdasan. Bentuk kecerdasan yang diukur bisa berasal dari berbagai macam bidang, seperti logika, matematika, sosial dan lain-lain. Ini sebabnya ada bermacam-macam bentuk dari psikotes, salah satu contoh yang terkenal adalah tes IQ.

Secara singkat, psikotes akan membantu kamu untuk mengetahui apakah kamu bisa berfungsi dan beradaptasi dengan baik dalam situasi tertentu. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang peran psikotes dalam proses rekrutmen:

Pentingnya Psikotes dalam Perusahaan

Dalam proses rekrutmen, perusahaan ingin tahu bagaimana kandidat pelamar pekerjaan bertindak dalam situasi tertentu seperti dalam situasi biasa, situasi tertekan, menghadapi teman-teman yang beragam, atasan yang beragam dan lain sebagainya. Hasil dari psikotes bisa memprediksi bagaimana para kandidat akan berperilaku dalam situasi-situasi tersebut. Informasi ini akan digunakan perusahaan untuk melihat tingkat kecocokan perusahaan dengan pribadi kandidat tersebut.

Peran Interview dan Psikotes

Menurut Kak Irene, interview dan psikotes saling melengkapi satu sama lain. Proses interview tidak kalah pentingnya dengan psikotes. Dalam proses rekrutmen, ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat terjawab dalam sesi interview. Ada juga keterbatasan dari psikotes yang hanya bisa dilengkapi oleh proses interview karena saat psikotes, recruiter tidak melihat kandidat secara langsung. Berdasarkan hasil psikotes dan interview, recruiter juga bisa menilai jawaban yang tidak konsisten dari kandidat. Selain itu, perilaku seseorang bisa dilihat secara langsung pada saat interview dan dikonfirmasi lewat psikotes. Kedua proses ini bertujuan untuk melihat jika kamu memang cocok atau klob dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Persiapan Psikotes

Mungkin kamu pernah mendengar pertanyaan, “bagaimana cara belajar untuk psikotes?”. Menurut Kak Irene, kamu tidak perlu belajar untuk psikotes karena tidak ada bahan yang bisa diajarkan. Kunci dari mengerjakan psikotes adalah jujur dan menjadi diri sendiri. Tidak usah ragu menjawab pertanyaan dalam psikotes, kamu hanya perlu menjawab pertanyaan sesuai dengan jawaban yang pertama kali muncul di dalam benak kamu. Artinya, kamu tidak harus banyak berpikir dalam menjawab pertanyaan psikotes. Satu hal lagi yang harus kamu perhatikan adalah kesehatan kamu. Pastikan kamu mengerjakan psikotes dalam kondisi prima agar hasilnya menjadi lebih maksimal.

Perubahan dalam Hasil Psikotes

Jika kamu melakukan psikotes yang sama setelah jenjang waktu yang lama, hasil dari tes tesebut bisa berubah. Ini dikarenakan kamu mendapatkan pengalaman baru dari kegiatan kamu sehari-hari. Pengalaman tersebut akan mengambil bagian dalam hasil psikotes tersebut. Namun, pada umumnya perubahan tersebut bukanlah perubahan yang drastis. Ini dikarenakan kepribadian orang tidak berubah. Contohnya, seseorang yang pemalu akan mampu berbicara di muka umum karena ia beradaptasi dengan situasi kerja dimana ia harus berbicara di depan orang banyak. Namun, setelah tampil, ia tidak berbicara banyak di saat bersosialisasi karena ia lebih nyaman mendengar daripada berbicara.

Semoga kamu bisa lebih mengerti peran psikotes dalam proses rekrutmen. Dengan bantuan psikotes kamu bisa belajar tentang diri sendiri dan mencari pekerjaan yang Klob untuk kamu! Untuk mempelajari lebih lanjut tentang psikotes, yuk lihat halaman YouTube Klob. Jangan lupa, Klob.id juga dilengkapi dengan tes psikometri yang bisa kamu kerjakan dengan gratis. Yuk daftar untuk belajar tentang diri kamu! Selamat mengerjakan ya Klobbers!