Blog post

Jika Indonesia Tidak Memberikan Pendidikan Seksual

16/07/2019Karel Adiwardoyo

Hi Klobbers!

Pernahkah kamu belajar pendidikan seksual? Kamu harus mengerti bahwa pendidikan seksual adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari sejak usia dini. Kamu beruntung jika kamu pernah mengikuti pendidikan seksual karena tidak banyak orang di Indonesia yang mau terbuka akan hal yang bersangkutan tentang seksualitas.

Saat manusia bertumbuh, banyak perubahan biologis yang terjadi pada diri kita dan belum tentu kita sudah memahaminya. Misalnya saja seperti menstruasi, mimpi basah, atau perkembangan alat kelamin. Ini adalah hal yang personal dan setiap orang akan mengalaminya. Sejalan dengan perkembangan biologis, ada juga yang disebut dengan peran seksual. Peran seksual merupakan peran atau tanggung jawab yang dimiliki oleh individu seiring dengan bertambahnya usia, termasuk menjalani peran sebagai orang tua yang membesarkan anak.

Disinilah peran pendidikan seksual menjadi hal yang sangat penting bagi semua orang. Pendidikan seksual akan meningkatkan kesadaran mengenai berbagai hal yang terjadi dalam tubuh kita sehingga kita dapat mengerti bagaimana cara merawat dan menghargai tubuh kita, serta memberikan pedoman akan peran seksual yang kita miliki.

Lantas, apa yang akan terjadi jika Indonesia tidak menerapkan pendidikan seksual? Zoya Amirin, seorang seksolog klinis pertama di Indonesia, mengatakan bahwa jika Indonesia tidak menerapkan pendidikan seksual maka akan ada beberapa dampak seperti:

1. Kehamilan yang Tidak Diinginkan

Bukan hanya permasalahan hamil di luar nikah, tetapi pasangan yang sudah menikah pun bisa saja belum siap untuk memiliki anak. Terkadang, orang tua memutuskan untuk memiliki anak karena mereka sudah sah terikat dalam pernikahan. Namun, setelah memiliki anak, ternyata mereka belum siap untuk menjalani peran sebagai orang tua.

2. Kurangnya Pemahaman akan Peran Seksual

Setiap anak harus mengerti peran seksual mereka. Jika seorang anak mengerti peran seksual mereka sesuai dengan perkembangan umurnya, maka saat dewasa mereka akan menjadi manusia yang berkualitas. Seorang anak tidak dapat memilih orang tua mereka ketika dilahirkan, tetapi orang tua dapat memilih bagaimana cara mereka membesarkan anaknya. Sebaiknya, para calon orang tua benar-benar memiliki persiapan yang matang sebelum memiliki anak agar mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepada anaknya. Memiliki anak merupakan suatu peran dan tanggung jawab yang besar, sehingga diharapkan orang tua mampu bertanggung jawab dalam menjalaninya, bukan hanya sekedar keinginan untuk memiliki anak agar kehidupan pernikahan menjadi lebih sempurna.

3. Pemikiran yang Tertutup

Seksualitas merupakan hal yang masih tabu di Indonesia, sehingga masih cukup sulit untuk membicarakannya secara terbuka. Hal ini dapat menimbulkan tuntutan yang berdampak membatasi perkembangan seseorang. Contohnya, seorang single mother tidak diperbolehkan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah tertentu karena ketiadaan status yang jelas dari ayah. Selain itu, ada beberapa orang tua yang memberikan tuntutan agar anaknya sudah mampu membaca sejak masih di tingkat taman kanak-kanak, meskipun hal tersebut bukankah sesuatu yang seharusnya dibebankan pada anak-anak di usia tersebut.

Pendidikan seksual merupakan salah satu pendidikan penting yang sebaiknya diajarkan pada seluruh masyarakat Indonesia. Jika diterapkan dengan baik, maka generasi muda kita akan tumbuh menjadi orang-orang yang lebih berkualitas. Masyarakat Indonesia akan lebih memahami bagaimana cara menghormati dan menghargai, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Untuk belajar lebih lanjut lagi tentang pendidikan seksual, yuk cek konten kita di Klob.id!

Berikan Komentar

Your email address will not be published.