Blog post

Tiga Skill yang Harus Dimiliki Beauty Influencer

09/04/2019Nabilah Zullyan

Di era digital saat ini, platform social media seperti Instagram, Youtube, dan Blog sudah bukan hal yang baru, bahkan sudah menjadi bagian dari kegiatan keseharian kita. Seringkali sebelum membeli suatu produk, kita mencari dan melihat ulasan melalui platform tersebut dari mereka yang kita percaya dapat memberikan masukan berharga. Mereka ini biasa disebut dengan ‘influencer’. Salah satu industri yang sedang berkembang dan memiliki banyak influencer adalah Beauty Industry.

Bagi penyuka beauty products, nama akun Puchh pasti sudah tidak asing lagi. Pemilik nama lengkap Putricaya Windiarti ini juga menyebut pekerjaannya ini dengan ‘Key Opinion Leader’. Menurutnya, opini yang diberikan oleh seorang influencer memiliki dampak yang signifikan terhadap persepsi followers-nya serta masyarakat akan suatu produk. Bukan hanya memberikan opini yang dianggap mampu membantu dalam menentukan pilihan membeli produk kecantikan, tetapi kini perusahaan juga mengajak beauty influencer dalam memasarkan produk mereka.

Menurut Associate VP Head of Hi-Tech, Property, Consumer Industry Markplusinc Yosanova Savitry,  Industri kecantikan Indonesia berkembang pesat hingga 16%. Opini yang diberikan oleh beauty influencer dapat mempengaruhi pandangan masyarakat akan sebuah produk. Maka dari itu review yang diberikan haruslah genuine.

Sebagai beauty influencer, menurut Puchh ada tiga skill utama yang harus dimiliki, yaitu:

1. Passion

Agar dapat memberikan opini yang dapat meyakinkan, minat kita akan suatu industri harus kuat juga. Dalam membuat konten berupa review atau tips, dibutuhkan waktu dan usaha untuk mencari informasi agar opini yang diberikan berkualitas dan memberi dampak.

Dalam dunia kecantikan, Puchh juga diharapkan mengerti tentang bahan-bahan yang digunakan dalam setiap produk agar tahu apa manfaat penggunaannya. Jika tidak memiliki antusias dengan produk yang diulas, maka proses ini akan menjadi beban dan tidak menjadi kegiatan menyenangkan. Hasilnya pun akan terpancar pada saat kita memberikan opini kepada publik.

2. Writing

Kemampuan menulis ternyata juga dibutuhkan agar pesan yang ingin diberikan bisa tersampaikan bukan saja dengan baik, tapi juga berdampak. Seni merangkai kata ini dibutuhkan untuk menjelaskan dan menggambarkan apa yang dirasakan atas suatu produk. Hal ini mencangkup efek, manfaat, kekurangan, kelebihan, hingga packaging.

Puchh yang juga pernah bekerja sebagai Beauty Editor di Female Daily, selalu menggunakan pendekatan story-telling dalam mendiskripsikan produk kecantikan sehingga menarik minat pembacanya. Contohnya seperti ini:

Nggak tahu kenapa, sudah beberapa bulan belakangan ini aku lagi cinta banget sama foundation. Bukannya nggak pede atau nggak suka dengan bare skin ya, but i like how a sheer, extra coverage makes me look more polished.  I also love foundation with extra skincare benefits, yang menurutku bikin kulit kelihatan lebih sehat dan dewy.

contohnya :

#SheerLasting Foundation dan Cushion yang terbaru dari @sulwhasoo.indonesia ini. Dua-duanya mengandung Sea Buckthorn Berries extract, yang suka disebut superfood for the skin karena tinggi antioksidan”.

Meskipun finishnya cenderung matte atau satin, tapi menurutku malah makin lama kok makin bagus ya. Kulit jadi dewy, but not too much shine! I can’t stop checking out my complexion when I’m using any of the #SheerLasting makeup base. Jangan terkecoh sama namanya ya, coveragenya medium, alias nutup!

Yang istimewanya lagi, Cushionnya menggunakan Micro Mesh, bukan spons, jadi lebih higienis dan nggak akan mengeluarkan terlalu banyak produk. It also comes with a textured, 3D Puff, which is great for evening out coverage for textured skin. Pokoknya semenjak dapat produknya pas launching kemarin, aku pakai dua produk ini terus, deh, mainly for the reason that i love how it made my skin looked at the end of the day: flawless, and radiant, but never ever greasy.

3. Make-up and Skincare Analyzing

 Karena dibutuhkan opini yang dipercaya oleh publik, seorang beauty influencer perlu pemahaman yang mendalam akan bagus atau tidaknya suatu produk. Hal ini terkait dengan bahan atau kandungan yang digunakan serta beragam brand yang juga memasarkan produk serupa.

Kemampuan untuk memberikan perbandingan atas suatu produk menjadi nilai penting yang dapat membantu publik dalam menentukan pilihan dalam membeli. Sebagai contoh, ada banyak sekali sunscreen yang dikeluarkan oleh beragam merk skin care. Kecocokan antara kandungan dalam produk tersebut dengan jenis atau warna kulit menjadi informasi berharga yang dapat dishare oleh beauty influencer.

Berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan beberapa produk, mana yang memberikan efek lembab, kering, nyaman atau kurang nyaman adalah informasi yang diharapkan oleh publik agar dapat membantu menentukan produk mana yang akan dibeli nantinya.

Kamu bisa melihat video lengkap Puche menjawab 20 pertanyaan dengan topik “Menjadi Seorang Key Opinion Leader Di Bidang Kecantikan” hanya di klob! kamu bisa klik disini!

Berikan Komentar

Your email address will not be published.